Page 105 - BERFIKIR
P. 105
Terkadang ada pendukung "tukang jahit" yang mencoba untuk
membantu padahal sudah jelas baju yang dihasilkan tidak
sesuai pesanan. Pendukung itu bilang "yaudah lu jahit aja
sendiri", atau "yaudah ga usah ngejahit disitu".
Masalahnya, bahan kita itu sudah dijadikan baju oleh tukang
jahit tersebut, andai dari awal tahu tukang jahit itu jelek, ga
kompeten, lemah lesu, ga ada gairah, iklannya doang neon box
padahal kerjanya nol, kita ga bakal datang kesitu, ga bakal
milih dia buat wakilin sebagai tukang jahit kita. Kita juga ga
sebodoh itu. Pendukung tukang jahit ini juga sering jongkok di
teras. Duduknya di bawah melingkari si tukang jahit. Wajah
mereka sangat polos, karena otaknya masih bersih tidak pernah
terpakai. Mereka ga peduli apapun yang dilakukan tukang jahit
itu bahkan walau si tukang jahit ini menjahit baju
menggunakan mesin cuci, mereka akan tetap membelanya.
Kita sebagai pemilik kain, hanya bisa memeluk dan menangisi
baju jelek tersebut dari pada harus berhadapan dengan tukang
jahit dan para pendukungnya.
Dari kisah tersebut, kita bisa memahami bahwa konteks dari
kritik adalah memberikan fakta terkait kesalahan tukang jahit
tersebut dan tidak wajib memberikan solusi terkait hal tersebut.
Mengkritik dan memberikan solusi adalah dua hal yang sangat
berbeda, walaupun terkait satu sama lain.
Kita juga bisa belajar bahwa kekuasaan memiliki probabilitas
untuk membungkam pengkritik dengan menggunakan
90