Page 195 - BERFIKIR
P. 195
lain sebagainya. Itu semua harus dicek bukan? Bagaimana
mungkin waktu 24 jam dapat menampung itu semua?
Jika menggunakan hitungan matematis, tidak akan masuk akal.
Inilah yang disebut oleh guru gw, bahwa para ulama itu
memiliki jumlah waktu berbeda dari kebanyakan orang lain.
Seperti yang dikatakan enstein tentang teori relativitas waktu.
Contoh: si A dan si B dalam waktu yang sama (1 jam) dan
keadaan yg berbeda. Si A sedang menunggu temannya. Si B
sedang maen game online. Menurut si A, waktu 1 jam begitu
lama saat menunggu. Lain halnya dengan si B, waktu 1 jam
begitu singkat.
Begitupun para ulama dahulu, teori relativitas waktunya berada
pada kualitas (baca: keberkahan)nya, bukan pada kuantitas
waktunya.
Pertanyaannya sekarang adalah berapa umur kita sekarang?
bagaimana dengan kualitas waktu kita sehari-hari ini?
Pertanyaan paling utama adalah, apa yang telah dihasilkan dari
umur kita yang sudah lewat?
Tidak usah dijawab, ratapi saja diri kita masing-masing.
Karena ternyata kita bukan ga punya waktu, tapi ga
menyempatkan waktu.
180