Page 192 - BERFIKIR
P. 192

Di  semester 3, gw kerja di toko buku. Gajinya jauh d bawah
            UMR.  Tapi  kenapa  gw  mau?  Karena  gw  punya  target  yaitu

            bisa  baca  buku  yang  banyak  di  sana.  Gw  anggap  hobi  yang
            dibayar. Bahkan gw kadang jadi reviewer buku kalo ada calon
            konsumen  nanya  buku  apa  yang  bagus  buat  dibaca.  Tapi
            imbasnya  gw  suka  dimarahin  atasan  karena  suka  lebih  fokus

            baca dibanding tugas jagain buku. Ya gimana lagi, kenikmatan
            baca  buku  itu  bikin  gw  seakan-akan  masuk  ke  dunia  sendiri.
            Malemnya gw kuliah, terus kaya gitu sampe satu tahun. Andai
            waktu  itu  akses  edukasi  di  internet  banyak  banget,  dan

            kecepatan  internet  seperti  sekarang,  mungkin  gw  udah
            download  ratusan  buku  PDF  dan  nonton  berbagai  video
            edukasi yang bisa nambah pengetahuan.

            Tahun  2020,  kalian  yang  masih  umur  belasan  tahun,  dengan
            kecepatan  internet  4G,  dengan  akses  edukasi  gratis,  dengan

            banyaknya  sumber  daya  yang  bisa  diakses  di  internet,  tapi
            ternyata  yang  kalian  lakuin  malah  komentar  di  akun  orang
            yang ga kalian kenal dan report akun tersebut sampe akun itu
            ilang. Kalian malah ribut masalah hobi, kalian ribut lagu indi
            vs metal, kalian ribut kpop vs anime, kalian ribut idol dihina,

            kalian ribut masalah-masalah seperti itu. Betapa bermanfaatnya
            semua  yang  kalian  ributkan.  Betapa  bermanfaatnya  waktu
            luang kalian.  Betapa banyaknya waktu  luang kalian sehingga

            bisa mengurusi hal-hal seperti itu. Betapa tingginya kecerdasan
            yang kalian dapatkan setelah membahas hal-hal itu.




                                         177
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197