Page 197 - BERFIKIR
P. 197
melawan kuasa yang ada. Semakin besar persepsi yang
berkuasa, semakin sulit juga untuk dilawan. Sebelum kita
membahas bagian perlawanan pada persepsi yang ada, kita
harus mengetahui dulu mana persepsi yang baik dan yang
buruk. Bukan hanya sekedar melawan persepsi yang ada tapi
tidak tau apa yang bisa dijadikan landasan saat melawan
persepsi tersebut. Atau bisa jadi persepsi lingkungan
tersebutlah yang lebih baik, lalu hanya karena kita ingin bebas
dari lingkungan itu, kita membenarkan diri kita sendiri secara
subjektif, bukan membantah persepsi itu secara objektif.
Persepsi yang salah itu bisa terjadi karena beberapa hal, ada
yang salah karena orang tersebut salah menafsirkan pesan yang
tersirat dalam kitab suci misalnya, ada juga yang persepsinya
salah karena salah menarik kesimpulan dari pengalaman yang
dia alami. Misalnya ada orang yang ga suka berorganisasi lalu
dia bilang “gw ga suka berorganisasi, karena menurut gw justru
karena banyaknya organisasi itu yang bikin kita berpecah
belah”. Orang tersebut belajar dari peristiwa yang dia alami
dalam hidupnya. Dia mungkin sudah melihat banyaknya
keributan antar organisasi, baik ribut secara verbal maupun
fisik, sehingga dia menarik kesimpulan kalau berorganisasi
hanya akan menjadikan kita selalu ribut. Ada juga orang yang
memiliki persepsi tanpa tuhan karena melihat orang beragama
itu kuno, suka ribut antar agama, akhirnya dia menarik
kesimpulan untuk menjadi agnostik atau ateis berdasarkan
pengalamannya itu. Padahal, banyak orang ribut dan perang
juga karena uang, tapi kenapa uang tidak pernah dia jauhi
182