Page 43 - BERFIKIR
P. 43
Kepakarannya ga ilang hanya karena dia menjadi muqallid
pada bidang yang ga dia kuasai. Bahkan taklidnya menjadi
wajib agar dia sehat dan nyawa dia bisa selamat. Ini buktinya
kalo taklid itu bukan perbuatan yang hina. Ini juga bukti bahwa
yang namanya taklid adalah suatu keniscayaan dalam
kehidupan kita sehari-hari.
Rusaknya tatanan hidup kita akhir-akhir ini bukan karena
pimpinan sunda empayer ditangkap, tapi karena orang awam
yang ga sadar kalo dirinya bodoh. Ga mau taklid sama ahlinya,
merasa punya fitur yang sama di sosial media, seenaknya bikin
opini yang sesuai nafsunya. Kenapa dibilang sesuai nafsu?
Karena, otak yang ga dipenuhi oleh pengetahuan maka
otomatis akan dipenuhi oleh emosi. Semakin banyak
pengetahuan dalam otaknya, semakin banyak pula
pertimbangannya. Begitu juga sebaliknya.
Kita ambil contoh kasus pertama, mundur satu tahun ke
belakang terkait pemilu. Saat itu kan rame banget terkait isu
server KPU diretas. Bahkan di Facebook, ada grup bernama
Cyber Muslim Army yang nyoba buat bantuin server tersebut
biar ga bisa diretas oleh orang jahat. Mereka nyuruh para
anggota grup tersebut untuk mengetik tagar #INAObserverSOS
di kolom komentar atau di status mereka, sebanyak mungkin.
Hal ini ga Cuma dilakuin oleh orang awam aja loh, bahkan
orang-orang yang berpendidikan tinggi pun ikutan bikin tagar
seperti itu. Ada pepatah “Kebohongan yang dilakukan berulang
dan masif itu akan dianggap sebuah kebenaran”, dan ini
28