Page 98 - BERFIKIR
P. 98

untuk makan bareng. Kemungkinan besar si A akan menolak
            karena kenyang. Pada peristiwa tersebut, si A bukan membenci

            nasi goreng. Karena konteksnya dia sedang dalam KEADAAN
            kenyang.

            Contoh lain: Si C makan duren, si D ga suka. Bolehkah si C
            menyimpulkan kalau si D benci duren? Tidak. Karena Antonim
            kata suka = tidak suka. Bukan benci. Ini yang harus dipahami.

            Contoh  lain  lagi:  "saya  tidak  suka  kamu".  Orang  tersebut
            langsung  merasa  kalau  dirinya  dibenci.  Padahal  makna  tidak

            suka  itu  biasa  saja.  Tidak  memiliki  perasaan  apapun,  bukan
            membencinya.  Belum  tentu  orang  yang  tidak  suka  terhadap
            sesuatu itu adalah benci. Karena disini ada 3 level yaitu suka,

            tidak  suka,  benci.  Atau  kalau  mau  ditambahkan  jadi  sangat
            suka, suka, kurang suka, benci.

            Contoh  kalimat  dalam  konteks  waktu:  kyai  said  Aqil  Siradj
            pernah  berkata  dalam  ceramahnya  makin  panjang  jenggot
            makin  goblok.  Banyak  orang  yang  triggered,  langsung

            menghakimi kalo beliau melecehkan sunah berjenggot. Bahkan
            lebih  ekstrim  mengatakan  beliau  ulama  su'  (buruk).  Padahal
            konteks  kalimat  tersebut  adalah  saat  membantah  orang-orang
            wahabi yang berkata wali songo itu fiktif. Jadi, kalimat beliau
            diatas  hanya  mengarah  pada  orang-orang  ini.  Ini  disebut

            kalimat  khas  (khusus)  bukan  kalimat  'am  (umum).Lagi  pula
            anda  mereka  mau  membaca  kitab  para  ulama,  kalimat  beliau
            itu hanya menukil dari perkataan imam Syafi'i dalam kitab Al-

            wafi bil wafayat jilid 2 halaman 123.
                                          83
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103