Page 91 - MODUL AJAR KELAS VII_NUR INDAH SARI
P. 91
Sehingga jika koefisien suatu variabel berbentuk pecahan maka terlebih dahulu kita
harus mengubahnya menjadi suatu bentuk bilangan bulat tertentu. Cara paling mudah adalah
dengan mengalikannya dengan penyebut dari koefisien variabel tersebut.
Contoh: Perhatikan bentuk persamaan linier satu variabel berikut
1
= 2
4
agar koefisien dari menjadi suatu bentuk bilangan bulat tertentu maka kita dapat
mengalikannya dengan penyebut dari koefisien yakni 4. Ingat pula jika kita mengalikan ruas
kiri dengan 4 maka kita juga harus melakukan hal yang sama pada ruas kanan. Sehingga,
1
∙ 4 = 2 ∙ 4
4
… =. ….
=. … ..
Untuk kasus b) diketahui bahwa pada ruas kiri hanya mengandung suku yang memiliki
variabel dan di ruas kanan hanya mengandung konstanta. Sehingga kita hanya perlu mengubah
agar koefisien dari variabel tersebut sama dengan satu.
2 = 2
2 2
= (bagi kedua ruas dengan 2)
2 2
… =. … ..
= ….
Jadi jika suatu variabel memiliki koefisien lebih dari 1 dan berbentuk bilangan bulat,
maka jika kita ingin membuat koefisien dari variabel tersebut menjadi 1, bagilah dengan
bilangan bulat yang sama dengan koefisien tersebut.
Contoh: Coba kalian selesaikan persamaan linier satu variabel berikut:
5 = 20
Perhatikan bahwa variabel pada persamaan di atas memiliki koefisien lebih besar dari
1 dan dalam bentuk bilangan bulat yakni 5. Jadi untuk membuat koefisien dari variabel
menjadi 1, kita harus membaginya dengan nilai koefisien itu sendiri yakni 5. Karena ruas kiri
akan kita bagi dengan 5 maka ruas kanan juga harus dibagi 5. Sehingga,
5 20
=
5 5
… =. … ..
=. ….