Page 3 - 54-108-1-SM
P. 3

Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah                         p-ISSN  2623-1611
               Volume 3   Nomor 1   Halaman 242-248   April 2018                         e-ISSN  2623-1980

               diolah  dilapangan.  Dari  semua  proses  pengolahan   keseluruhan. Pemakaian tawas paling efektif antara
               air secara umum, disinyalir bahwa tahap koagulasi-  pH 5,8 – 7,4 (Depkes RI, 1992).
               flokulasi  merupakan  tahap  paling  penting  yang   Menurut  Hanum  (2002),  reaksi  dalam  air
               dapat  mempengaruhi  efektivitas  tahap  pengolahan   adalah:
               air  berikutnya  (Xu  et  al.  2006).  Pengadukan  pada   Al2(SO4)3  →  2   Al    +  3(SO4)  Air akan mengalami:
                                                                           3+
                                                                                    2-
               proses  koagulasi-flokulasi  merupakan  pemberian   H2O →  H  + OH  Selanjutnya:
                                                                         -
                                                                     +
               energi  agar  terjadi  tumbukan  antar  partikel   2 Al  +  6 OH → 2  Al (OH)3 Selain itu akan dihasilkan
                                                                3+
               tersuspensi  dan  koloid,  sehingga  terbentuk   asam: 3(SO4)  +  6 H  → 3 H2SO4
                                                                             +
                                                                       2-
               gumpalan  (flok)  yang  dapat  dipisahkan  melalui   Apabila  alkalinitas  alami  dari  air  tidak
               proses    pengendapan    dan    penyaringan.   seimbang  dengan  dosis  tawas,  maka  perlu
               Pengadukan  hidrolis  adalah  pengadukan  yang   ditambahkan  alkalinitas  berupa  larutan  kapur
               memanfaatkan  gerakan  air  sebagai  energi   (Ca(OH)2) atau soda abu (Na2CO3),  dengan reaksi
               pengaduk  (Masduqi  &  Slamet  2002).  Citra  (2011)   yang terjadi:
               mengemukakan bahwa upflow clarifiers merupakan   Al2(SO4)3 +  3Ca(HCO3)2  →  2Al (OH3) + 3CaSO4
               unit  yang  menggabungkan  pengadukan  cepat,   + 6 CO2
               flokulasi,  dan  pengendapan  ke  dalam  satu  unit   Al2(SO4)3 +  3Na2CO3    →  2Al (OH3) + 3Na2SO4 +
               reaktor yang didesain untuk mengolah padatan flok   3 CO2
               menjadi lebih besar.                          Al2(SO4)3 +  3Ca(OH)2  →  2Al (OH3) + 3CaSO4
                    Tawas/alum merupakan bahan koagulan yang     Keunggulan  tawas  dapat  mempercepat
               paling  banyak  digunakan  untuk  pengolahan  air   penurunan kekeruhan dalam proses pengendapan.
               karena  harganya  murah,  mudah  diperoleh  di   Kelemahan  penggunaan  tawas  adalah  flok  yang
               pasaran  serta  mudah  penyimpanannya.  Garam   terbentuk  pada  air  mudah  pecah  dan  air  menjadi
               aluminium sulfat ini jika ditambahkan ke dalam air   asam.
               dengan  mudah  larut  bereaksi  dengan  asam      Kapur  adalah  bahan  kimia  berbentuk  serbuk
               karbonat   (HCO )   menghasilkan   aluminium   yang   dapat   menetralkan   pH.   Pengaruh
                              3
               hidroksida  yang  mempunyai  muatan  positif.   penambahan  kapur  akan  menaikkan  pH  dan
               Sementara  partikel-partikel  koloid  yang  terdapat   bereaksi  dengan  bikarbonat  membentuk  endapan
               dalam  air  baku  biasanya  bermuatan  negatif  dan   CaCO3. Bila kapur ditambahkan cukup banyak, pH
               sukar  mengendap  karena  adanya  gaya  tolak   =  10,5  akan  terbentuk  endapan  Mg  (OH)2.  Kapur
               menolak  antar  partikel  koloid  tersebut.  Adanya   juga merupakan bahan koagulan dan secara berarti
               aluminium hidroksida yang bermuatan positif, maka   dapat  membantu  mengurangi  kehadiran  zat
               akan  terjadi  tarik  menarik  dengan  partikel  koloid   tersuspensi  dan koloid  (Joko  2010).  Kelebihan  ion
               yang  bermuatan  negatif  untuk  membentuk    Ca  pada  pH  tinggi  dapat  diendapkan  dengan
               gumpalan  partikel  yang  makin  lama  makin  besar   penambahan  soda  abu  menurut  Hanum  (2002)
               dan berat hingga cepat mengendap. Jika alkalinitas   dengan reaksi sebagai berikut:
               air baku tidak cukup untuk dapat  bereaksi dengan   Ca(OH)2 + Ca(HCO3)2 →  2CaCO3  + 2H2O


               alum,  maka  dapat  ditambahkan  kapur  (lime)  atau   2Ca(OH)2 + Mg(HCO3)2 →  2CaCO3 ↓ + Mg(OH)2  ↓  + 2H2O

               soda  abu  agar  reaksi  berjalan  dengan  baik   Ca(OH)2 + Na2CO3     →  CaCO3  ↓+ 2NaOH

               (Viessman dan Hammer, 1985).
                                            +    2-          2.  METODE
               Al2(SO4)3 +  6 H2O   → 2 Al(OH)3 + 6 H  + SO4
                    Reaksi ini menyebabkan pembebasan ion H
                                                         +
               dengan  kadar  yang  tinggi  ditambah  adanya  ion   Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimen yaitu
               alum  bergantung  pada  suasana  lingkungan  yang   mengolah  air  gambut  dengan  sistem  kontinyu  dan
               mempengaruhinya.  Karena  suasana  asam,  maka   batch. Variabel penelitian terdiri dari dosis optimum,
               pH larutan menjadi turun seperti reaksi berikut:   waktu kontak, dan kualitas air gambut (pH, warna,
                   -2
                         +
               3SO4  +  6 H   → 3 H2SO4                      dan  besi).  Metoda  sampling  air  yang  digunakan
                    Kelarutan  Al(OH)3  sangat  rendah,  jadi   adalah grap sample, yaitu pengambilan sampel air
               pengendapan  akan  terjadi  dalam  bentuk  flok.   sesaat.  Metoda  ini  untuk  volume  sampel  air  yang
               Bentuk endapan lainnya adalah Al2O3. nH2O seperti   diambil  langsung  dari  tempat  yang  diteliti.  Sampel
               reaksi berikut:                               air sesaat ini dianggap mewakili keadaan air pada
               2Al  + (n+3)H2O → Al2O3.nH2O + 6H             saat  itu  juga  dari  suatu  badan  air.  Data  hasil
                                           +
                  3+
                        +
                    Ion H  bereaksi dengan alkalinitas       penelitian ditampilkan dalam tabel dan grafik.
                    Reaksi-reaksi hidrolisa yang tercantum di atas   Tahapan penelitian yang dilakukan mencakup:
               merupakan  persamaan  reaksi  hidrolisa  secara   uji  jartest,  yaitu  cara  yang  dilakukan  untuk

                          ©   Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat
                                                          244
   1   2   3   4   5   6   7