Page 8 - e-modul Akuntansi Keuangan 1
P. 8
e-modul Akuntansi Keuangan I – Politeknik Negeri Bali
2) Pilar 2: SAK Indonesia
SAK Indonesia adalah PSAK dan ISAK yang diterbitkan oleh DSAK IAI
dan Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS) IAI. Pilar ini merupakan
konvergensi IFRS Accounting Standards yang diterbitkan oleh IASB.
Konvergensi SAK ke IFRS Accounting Standards dilakukan dengan
menerbitkan SAK Indonesia yang mengacu pada IFRS Accounting Standards
dengan beberapa penyesuaian untuk mengakomodasi kondisi Indonesia.
Kondisi tersebut antara lain adalah adanya beberapa IFRS Accounting
Standards yang tidak diadopsi di Indonesia karena tidak relevan dan adanya
beberapa modifikasi persyaratan dalam IFRS Accounting Standards.
Tanggal efektif PSAK dan ISAK dalam pilar 2 yang mengacu pada IFRS
Accounting Standards umumnya berlaku lebih kemudian dibandingkan dengan
tanggal efektif IFRS Accounting Standards. Pilar 2 ini juga mengakomodasi
beberapa PSAK dan ISAK yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
local Indonesia.
3) Pilar 3: SAK Indonesia untuk Entitas Privat (EP)/ SAK Indonesia untuk
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP);
SAK Indonesia untuk EP/ SAK Indonesia untuk ETAP adalah SAK yang
diterbitkan oleh DSAK IAI yang dapat digunakan oleh entitas privat/ entitas
tanpa akuntabilitas publik yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
standar akuntansi keuangan dimaksud. Pilar 3 juga berlaku bagi entitas dengan
akuntabilitas publik, sepanjang otoritas berwenang membuat regulasi untuk
mengijinkan penggunaan SAK Indonesia untuk Entitas Privat (EP)/ SAK
Indonesia untuk ETAP oleh entitas dengan akuntabilitas publik tersebut.
SAK Indonesia untuk entitas privat merupakan konvergensi dari IFRS
for SMEs yang diterbitkan oleh IASB. Terdapat beberapa penyesuaian dari
IFRS for SMEs untuk menyesuaikan dengan kondisi Indonesia dan dengan
pilar 2. SAK Indonesia untuk entitas privat, yang akan menggantikan SAK
Indonesia untuk ETAP, berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai
pada tanggal 1 Januari 2025 dengan penerapan dini diperkenankan.
4