Page 89 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 89

Mama Seber mendengar Fun berteriak-

            teriak  memanggil  namanya.  Tetapi  suara  itu

            semakin lama semakin menjauh, seiring dengan

            tubuhnya  yang  mulai  sulit  digerakkan.  Mula-

            mula  kakinya  sulit  bergerak,  seperti  kaku

            membatu.


                    “Apa yang terjadi dengan tubuhku? Ah,

            kaki ini tidak bisa lagi bergerak,“ gumam Mama

            Seber sambil berusaha menggerakkan bagian

            kakinya.  Ia  mencoba  berdiri,  tetapi  terjatuh

            kembali.



                    “Oh,  kenapa  tubuhku  menjadi  seperti

            batu?” isaknya ketakutan. Sayup-sayup suara

            Fun masih terdengar. Tetapi Mama Seber sudah

            tidak  bisa  menggerakkan  seluruh  tubuhnya.

            Hanya  air  matanya  yang  terus  meleleh,

            membasahi bagian wajah yang telah membatu.




 80                                      81
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94