Page 91 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 91

Tiba-tiba  Fun  merasakan  sekujur

            tubuhnya kaku. Kakinya... kenapa kakinya?

            Ia  tak  bisa  menggerakkan  kedua  kakinya.

            “Oh, kenapa kakiku?” serunya dengan panik.


                    Fun          mencoba             menggerakkan

            tangannya,  tetapi  secara  pelahan  tangan

            yang  semula  mudah  menebas  semak  itu

            menjadi  kaku.  Perlahan-lahan  tubuh  Fun

            membatu seperti Mama Seber. Air matanya

            bercucuran  penuh  penyesalan.  Ia  berpikir

            tubuhnya menjadi batu karena telah durhaka

            terhadap Mama Seber. Ia pun menjadi batu

            sebelum sempat menemukan Mama Seber.



                    Akhirnya  Mama  Seber  dan  putra

            kesayangannya  menjadi  patung  batu  di

            atas puncak Bukit Kalasodos, tanpa pernah

            saling  bertemu  kembali.  Mama  Seber




 82                                      83
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96