Page 19 - HANDOUT CERITA RAKYAT
P. 19
Bacalah legenda berikut!
Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu
Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan
seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang
Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari,
Terjadinya Gunung Tangkuban PerahuTerjadinya Gunung Tangkuban Perahu
saat sedang menenun di beranda istana Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing.
Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintarannya jatuh
untuk kesekian kalinya, Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan
menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata
sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama tumang dan
menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai
dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi anjing tersebut.
Dayang Sumbi dan tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang
anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak
ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya Sangkuriang selalu
ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama tumang yang dia ketahui hanya
sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi
seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.
Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk
berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa
hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya.
Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya
pada tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging tumang pada ibunya.
Dayang Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas
keberhasilan anaknya.
Segera setelah pesta usai, Dayang Sumbi teringat pada tumbang dan bertanya pada
anaknya di mana tulang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapi
akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi
menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga
pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari
kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya
meninggalkan bekas luka yang sangat lebar di keningnya. Setelah dewasa
Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.
C E R I T A R A K Y A T Halaman 13