Page 11 - E-Book Digital Kelompok 3 PATU
P. 11

SEJARAH
                                ITIK MANILA



             Entog  atau  itik  manila  mayoritas  dipelihara  oleh
             masyrakat  pedesaan.  Itik  manila  berasal  dari
             Amerika  Selatan  dan  Brazil.  Pada  awalnya  itik
             manila  liar  berwarna  hitam  dan  putih,  dengan
             adanya  proses  domestikasi  menjadi  beragam
             warna.    Warna  tersebut  antara  lain  biru,  biru  dan
             putih,  cokelat,  cokelat  dan  putih,  putih  hitam  dan
             hitam,  lembayung  muda  dan  calical  (Down  et  al.,
             2017).    Di  Indonesia,  entog  menyebar  merata  di
             seluruh daerah, terutama di daerah pertanian dari
             dataran  rendah  sampai  dataran  tinggi  (Tamzil,
             2008).  Nama  entog  di  ambil  dari  bahasa  Sunda,
             sedangkan  bahasa  Jawanya  adalah  mentok.  Nama
             lainnya  adalah  itik  manila,  itik  surati  dan  serati.
             Entog  dalam  bahasa  Indonesia  dikenal  dengan
             nama itik Manila (Ayuningtyas, 2016). Entog dalam
             bahasa  Inggris  disebut  Muscovy  duck,  nama  yang
             diambil  dari  kata  nama  wilayah  Moscow,  tempat
             diperkenalkan pertama kali sebelum diperkenalkan
             di Eropa Barat (Holderread, 2001). Entog masuk ke
             Indonesia  melalui  Manila  Filipina  sehingga  dikenal
             dengan  nama  itik  Manila  dan  selanjutnya
             berkembang  baik  sebagai  ternak  lokal  Indonesia
             (Ayuningtyas, 2016).










                                       4
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16