Page 17 - E-modul Sistem Imun berbasis Socio-scientific Issues
P. 17

S i s t e m   I m u n                                                      S M A / M A   K e l a s   X I



                                              Uraian Materi








         2. Pertahanan Spesifik (Adaptif)                       1)  Sel  T  sitotoksik  (cytotoxic  T  cell):  sel  T
         Pertahanan  spesifik  merupakan  sistem                pembunuh  yang  menghancurkan  sel  yang
         kompleks      yang     memberikan      respons         memiliki  antigen  asing,  misalnya  sel  tubuh
         imunitas  terhadap  antigen  yang  spesifik.           yang dimasuki oleh virus, sel kanker, dan sel
         Antigen  spesifik,  contohnya  bakteri,  virus,        cangkokan;

         toksin, atau zat lain yang dianggap asing.             2) Sel T penolong (helper T cell): sel T yang
                                                                membantu        sel    B     mengenali      dan
                                                                menghasilkan  antibodi  untuk  melawan
         a.  Sel-sel  yang  Terlibat  dalam  Respons
         Imunitas                                               antigen,    memperkuat      aktivitas   sel   T
                                                                sitotoksik  dan  sel  T  penekan  yang  sesuai,
         Respons  kekebalan  ini  meliputi  produksi            serta mengaktifkan makrofag;
         protein  pertahanan  tubuh  spesifik  disebut          3)  Sel  T  penekan  (supressor  T  cell):  sel  T
         antibodi, yang dilakukan oleh Limfosit.                yang  menekan  produksi  antibodi  sel  B  dan
         Kebanyakan        mikroba      asing      dapat        aktivitas sel T sitotoksik serta sel T penolong
         dikalahkan dengan antibodi yang dihasilkan             untuk mengakhiri reaksi kekebalan.
         oleh limfosit. Ada dua macam limfosit, yaitu
         Limfosit  B  dan  Limfosit  T.  Limfosit  B
         dihasilkan oleh sel-sel punca (stem cells) di
         dalam     sumsum       tulang.    Limfosit    B
         dinamakan juga sel-sel B (berasal dari kata
         Bone marrow/sum-sum tulang).
         Jumlah limfosit B atau sel B adalah 25% dari
         jumlah total limfosit tubuh.
           Setelah  diproduksi  di  sumsum  tulang,
         sebagian  limfosit  bermigrasi  ke  kelenjar           Sel B (Hijau) dan Sel T (ungu)

         timus.  Di  dalam  kelenjar  timus,  limfosit          Sumber : voer.edu.vn/file/53517
         tersebut akan membelah diri dan mengalami               b. Mekanisme Respons Imunitas Humoral
         pematangan.  Karena  berasal  dari  kelenjar            (Diperantarai Antibodi)
         timus, limfosit ini dinamakan limfosit T (dari                  Respons  kekebalan  (imunitas)  humoral
         Timus).  Limfosit  T  disebut  juga  sel  T             melibatkan  aktivasi  sel  B  yang  akan
         Jumlahnya  mencapai  70%  dari  seluruh                 menghasilkan antibodi dalam plasma darah
         jumlah  limfosit  tubuh.  Sel  T  berfungsi             dan  limfa.  Mekanisme  respons  imunitas
         sebagai  bagian  dari  sistem  pengawasan               humoral sebagai berikut :
         kekebalan.                                                  Antigen       (patogen)        menginvasi
           Ada  tiga  macam  sel  T,  bergantung  pada               (memasuki)  tubuh.  Antigen  dibawa  ke
         peran  mereka  setelah  diaktifkan  oleh                    limfosit B di dalam nodus limfa.
                                                                     Sel T penolong mengaktifkan limfosit B.
         antigen.  Berdasarkan  perannya  setelah                    Limfosit    B     berproliferasi    melalui
         diaktifkan  oleh  antigen,  sel  T  dibedakan               pembelahan         mitosis,      sehingga
         menjadi tiga macam, yaitu :
                                                                     menghasilkan tiruan sel B.






                                                           1 0
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22