Page 42 - Modul Belajar Berbasis Digital
P. 42

Renungan Kristiani.com
                                                                 Menurut Alfin dan Rosyidi (2019:31),
                                                                 Bunyi engresif dan ingresif dibedakan

                                                                 berdasarkan    arus   udara.   Bunyi
                                                                 engresif   dibentuk    dengan    cara

                                                                 mengeluarkan arus udara dari dalam

                                                                 paru-paru, hal itu juga ditegaskan oleh
                                                                 Marsono (dalam, Setyaningsih dan

                       Rahardi, 2014:66), bahwa arus udara yang keluar dari paru-paru disebut sebagai
                       bunyi engresif. Sedangkan bunyi ingresif dibentuk dengan cara mengisap udara

                       ke dalam paru-paru. Maka dapat disimpulkan bahwa bunyi engresif dan ingresif
                       dibedakan berdasarkan ada tidaknya arus udara yang keluar dan masuk ke

                       paru-paru.

                       Bunyi engresif terbagi menjadi dua bagian yaitu engresif pulmonik dan engresif
                       glotalik. Menurut Alfin dan Rosyidi (2019:31), Bunyi engresif dibedakan lagi atas

                       bunyi engresif pulmonik dan bunyi engresif glotalik.

                       1. Engresif pulmonik
                           Yaitu dibentuk dengan cara mengecilkan rongga paru-paru oleh otot

                           paru-paru, otot perut, dan rongga dada. Hampir semua bunyi bahasa
                           Indonesia dibentuk melalui engresif pulmonik.

                       2. Engresif glotalik
                           Yaitu dibentuk dengan cara merapatkan pita suara sehingga gloatis dalam

                           keadaan tertutup sama sekali. Bunyi engresif glotalik disebut juga bunyi

                           ejektif, yang ditandai dengan tanda apostrof, contohnya [p’, t’, k’, s’],
                           contohnya bunyi-bunyi dalam bahasa-bahasa Kaukasus, Indian, dan Afrika

                           (Ladefoged, 1973:25). Bunyi engresif glotalik sangat sulit ditemukan untuk
                           jenis bunyi dalam bahasa Indonesia. Bunyi tersebut bahkan sulit untuk

                           ditemukan dalam setiap jenis bunyi bahasa Indonesia.
                             Bunyi ingresif dapat dibedakan sebagai berikut:

                       Bunyi ingresif dibedakan atas bunyi ingresif glotalik dan bunyi ingresif velarik.

                       1. Ingresif glotalik







                   34 FONOLOGI ( KLASIFIKASI BUNYI BAHASA INDONESIA)
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47