Page 118 - DUMMY BUKU KPU
P. 118
Selain itu, jika kita membandingkan lebih teliti lagi tabel tingkat
partisipasi tiap kecamatan dalam 3 kali penyelenggaraan pilkada, ada hal
yang menarik. Lihat lagi data Pilkada 2010, pemilih Kecamatan Grogol
berjumlah 85.082 dan yang menggunakan hak suaranya mencapai 67,66
persen (57.565) dan yang tidak menggunakan hak suara ada 27.517
(32,34%). Jumlah pemilih yang tidak gunakan suaranya di Grogol masih
lebih besar dibandingkan pemilih yang gunakan suara di Bulu (18.118),
Nguter (24.485) dan Tawangsari (27.260). Pada 2015 untuk Kecamatan
Grogol yang tidak menggunakan hak pilih malah lebih besar dibandingkan
yang menggunakan hak pilih di 5 kecamatan (Bulu, Nguter, Tawangsari,
Gatak hingga Weru). Dan untuk Kecamatan Sukoharjo yang tidak
gunakan hak pilihnya mencapai 20.855 pemilih dan jumlah itu masih
lebih besar dibandingkan yang menggunakan hak pilih di Bulu (16.702).
Namun fenomena ini hanya terulang di 1 kecamatan pada pilkada 2020.
Yang tidak gunakan hak pilih di Kecamatan Grogol (23.088) hanya lebih
besar dibandingkan dengan Bulu (19.398).
Yang juga perlu digarisbawahi pada Pilkada 2020, terdapat 4
kecamatan dengan prosentase pemilih yang gunakan haknya sebesar
83% dan hanya beda pada 2 angka belakang koma. Keempat kecamatan
tersebut yakni Mojolaban (83,91%), Polokarto (83,67%), Gatak (83,63%)
dan Sukoharjo (83,30%). Lalu ada 4 kecamatan yang para pemilih tak
gunakan hak pilihnya dibawah 10.000 pemilih. Keempat kecamatan itu
yakni Baki (9.877), Bulu (9.563), Tawangsari (9.561) dan di Gatak hanya
6.314. Sebuah catatan yang baik dan belum pernah terjadi dalam Pilkada
2010 dan 2015. Yang perlu jadi perhatian khusus yakni Kecamatan
Grogol yang masuk 3 besar di tingkat partisipasi rendah dalam Pilkada
2020. Karena selain tercatat sebagai kawasan perkotaan yang secara
teoritis tingkat pemahaman hak pilih tinggi, kemudahan akses informasi,
pemahaman akan keselamatan dari tertularnya covid juga baik, akses
yang memadai, tingkat pendidikan bagus namun partisipasi hanya
74,06% saja. Tentu hal ini perlu menjadi perhatian banyak pihak.
Meneguhkan Kedaulatan Pemilih
118
Pandemi Tak Halangi Partisipasi