Page 116 - DUMMY BUKU KPU
P. 116
Bila kita lihat lebih jauh, ternyata tingkat masyarakat yang tidak
menggunakan hak pilih ditingkat kecamatan di Sukoharjo masih cukup
tinggi dalam beberapa kali pilkada. Dalam Pilkada 2010 misalnya,
tidak ada kecamatan yang mampu meminimalisir pemilih yang tidak
menggunakan hak pilihnya di 10-19%. Prosentase terbaik yang tidak
menggunakan hak pilih ada di 20-29% terdapat di 4 kecamatan. Kemudian
untuk yang tidak gunakan hak pilihnya antara 30-39% masih terdapat
3 kecamatan. Yang perlu jadi perhatian, masih ada 5 kecamatan yang
tidak mengunakan hak pilihnya diantara 40-49 persen. Ke 5 kecamatan
itu yakni Tawangsari, Weru, Bendosari, Nguter dan Bulu. Bahkan di
Kecamatan Bulu yang tidak menggunakan hak pilihnya mencapai 49,87
persen atau terpaut 0,25% dari pemilih (92 orang saja).
Selang 5 tahun berikutnya (2015), meski ditingkat kabupaten
terjadi penurunan jumlah warga yang tidak menggunakan hak pilih
dari 34,18% menjadi 33,81%, sayangnya malah ada kecamatan yang
justru malah lebih tinggi jumlah pemilih tak gunakan hak suaranya di
prosentase 40-49%. Kedua kecamatan tersebut yakni Bulu (41,06) dan
Nguter 46,36%. Selisih pemilih yang menggunakan hak dengan yang
tidak mengunakan di Kecamatan Nguter hanya 3.447 pemilih. Sangat
kecil untuk tingkat kecamatan. Untuk kecamatan yang pemilih tidak
menggunakan hak pilih antara 30-39% dan 20-29% masing-masing ada 5
kecamatan. Untuk jumlah warga yang tidak berpartisipasi paling rendah
dicatat oleh Grogol dengan prosentase warga yang tidak gunakan haknya
hanya 24,26 persen.
Dalam pilkada 2020, rupanya banyak hal berubah sehingga
partisipasi masyarakat meningkat drastis. Terbukti sudah tidak ada
lagi kecamatan yang warga tidak gunakan haknya di kelompok 50-
59% maupun di 40-49%. Bahkan di kelompok 30-39% hanya terdapat
1 kecamatan yakni di Kecamatan Bulu (33,02%). Sisanya berada
ditingkat non partisipasi mencapai 20-29% (ada 6 kecamatan) dan
10-19% dengan 5 kecamatan. Di Kecamatan Mojolaban ada 10.676
orang tidak menggunakan haknya dan Gatak hanya 6.314 orang yang
Meneguhkan Kedaulatan Pemilih
116
Pandemi Tak Halangi Partisipasi