Page 134 - DUMMY BUKU KPU
P. 134

Pertemuan tatap muka dengan berbagai kelompok masyarakat tinggal
        2 yaitu  kelompok perempuan (perubahan dari sosialisasi ke kelompok
        pekerja)  dan disabilitas .
                               11
        Ini juga tantangan bagaimana tetap bisa melakukan sosialisasi dengan
        tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
               Menyakinkan pemilih  untuk hadir  di  TPS disampaikan dalam
        semua kesempatan, salah satunya  saat sosialisasi di pasar tradisional.
        Respon  masyarakat begitu antusias  ditandai  dengan keingintahuan
        mereka terhadap tata cara memilih saat pandemi. Pertanyaan seperti,
        “  Mangke  diparingi  sarung  tangan  mboten  mbak?”  (Apakah  nanti
        dikasih sarung tangan Mbak?) ,  “Diparingi masker mboten?”  (Di kasih
        masker tidak?) , “Kenopo kok ken mbetho bolpoint kiyambak? (Kenapa
        harus bawa bolpoint sendiri?) ,  “Menawi mengke mboten saged ten
        TPS amargi sakit pripun?” (Kalau nggak bisa datang ke TPS karena sakit
        gimana?).
               Atau pertanyaan-pertanyaan menarik dari kelompok disabilitas,
        antara lain: “Apakah disabilitas yang tidak bisa apa-apa akan didatangi
        KPPS?” ,  “Jika ada yang isolasi mandiri apakah bisa mengunakan hak
        pilih?”  ,  “Bolehkan  disabilitas netra  didampingi   keluarga?”   .  Atau
        pertanyaan yang lebih menekankan kepada protokol kesehatan seperti,
        “Jika tidak membawa bolpoint boleh tetap masuk TPS tidak?” , “ Pemilih
        yang sakit dan didatangi KPPS, apakah memilihnya di wakilkan?” Ada
        keingintahuan dan keinginan masyarakat untuk mengunakan hak pilihnya
        tetapi  tetap  sadar akan  kondisi  pandemi  sehingga butuh  diyakinkan
        penyelenggara.


        11   KPU  Sukoharjo  awalnya  merencanakan  sosialisasi  untuk  kelompok
        pekerja  di  salah  satu  perusahaan  besar  di  Sukoharjo.  Surat  menyurat  sudah
        dilakukan  sesuai  permintaan  perusahaan.  Tetapi  dalam  proses  koordinasi
        perusahaan  menyampaikan  permintaan  seperti  tidak  bisa  memfasilitasi
        konsumsi,soundsystem,  tempat  tidak  di  ruangan  tetapi  di  lapangan,  hanya
        diijinkan paling lama 1 jam. Semuanya di setujui KPU. Kemudian mengajukan
        persyaratan bahwa semua petugas KPU yang masuk ke lingkungan perusahaan
        harus rapid tes yang hasilnya negatif (-). Semua persyaratan sudah dipenuhi
        bahkan tidak hanya rapid tes tetapi swab yang disiapkan. Namun jelang sehari
        sebelum pelaksanaan pihak perusahaan tidak mengijinkan kegiatan sosialisasi
        tersebut.



 Meneguhkan Kedaulatan Pemilih
         134
                 Pandemi Tak Halangi Partisipasi
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139