Page 10 - E-LKPD FIQIH
P. 10
5) Tidak memiliki hubungan mahram dengan calon suaminya.
6) Bukan sebagai wanita yang pernah dili‟an calon suaminya (dilaknat suaminya
karena tertuduh zina).
7) Atas kemauan sendiri.
8) Tidak sedang ihram haji atau umrah.
c. Wali, syaratnya :
1) Laki-laki.
2) Beragama Islam.
3) Baligh (dewasa).
4) Berakal.
5) Merdeka (bukan berstatus sebagai hamba sahaya).
6) Adil.
7) Tidak sedan ihram haji atau umrah.
d. Dua orang saksi, syaratnya :
1) Dua orang laki-laki.
2) Beragama islam.
3) Dewasa/baligh, berakal, merdeka dan adil.
4) Melihat dan mendengar.
5) Memahami bahasa yang digunkan dalam akad.
6) Tidak sedang mengerjakan ihram atau umrah.
7) Hadir dalam ijab qabul.
e. Ijab qabul, syaratnya :
1) Menggunakan kara yang bermakna menikah atau mengawinkan baik
Bahasa. Arab, bahasa Indonesia, atau bahasa daerah sang pengantin.
2) Lafadz ijab qabul diucapkan pelaku akad nikah (pengantin laki-laki dan
wali, pengantin perempuan).
3) Antara ijab dan qaul harus bersambung tidak boleh diselingi perkataan
atau perbuatan lain.
4) Pelaksanaan ijab dan qabul harus berada pada satu tempat tidak dikaitkan
dengan, suatu persyaratan apapun.
5) Tidak dibatasi dengan waktu tertentu.
C. Hak dan Kewajiban Suami Istri
1. Kewajiban Bersama Suami Istri
a. Mewujudkan pergaulan yang serasi, rukun, damai, dan saling pengertian.
b. Menyayangi semua anak tanpa diskriminasi.
c. Memelihara, menjaga, mengajar dan mendidik anak.
2. Kewajiban Suami
a. Kewajiban memberi nafkah.
b. Kerwajiban bergaul dengan istri secara baik ( Q.S. an-Nisa : 19).
c. Kewajiban memimpin keluarga (Q.S. an-Nisa‟ : 34).
d. Kewajiban mendidik keluarga (Q.S. at-Tahrim : 6).
3