Page 4 - BULETIN PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA KWU SMPN 83
P. 4
Dokumentasi foto Toko Tradisonal dengan Fasilitator : Ibu Dr. Surasni, M.Pd
Bersama Kepala sekolah Bapak Sefurohman, M.Pd dan siswa siswi yang tergabung
dalam tema Toko Tradisional dari kelas 7A sampai 7F.
3. Telor Asin
Awalnya dari tradisi mengawetkan makanan dengan cara diasinkan. Peranakan Tionghoa
selalu mengawetkan bahan makanan bila akan bepergian jauh sebagai bekal. Bukan
hanya telur, jenis makanan lain juga diasinkan agar awet.
Lama-kelamaan telur asin ini kemudian memiliki aspek ekonomis. Pada tahun 1950-an ini
mereka baru memulai untuk mengomersialkan telur asin. Masyarakat Brebes utamanya
dan merambah ke seluruh wilayah Indonesia mulai mengenal telur asin pada 1960-an.
Awalnya dari warga pribumi yang dipekerjakan untuk membuat telur asin oleh masyarakat
Tionghoa. Setelah menyerap ilmunya, mereka membuat sendiri dan terus berkembang
sampai sekarang dan ini bisa untuk mendapatkan penghasilan yang lumayan untuk
kehidupan sehari-hari.
Pembuatan telor asin untuk selebrasi di SMPN 83 dibuat sendiri oleh siswa siswi dibantu
fasilitator membuat racikan telor asin yang lezat dan siap saji. Praktik sudah dilakukan
dan di jual belikan secara spontan mendapat sambutan dari warga sekolah dari Guru,
siswa dan mereka membeli dan langsung mencicipnya ada kepuasan dari wajah mereka
dan mengatakan bahwa telor asin nya enak dan lezat.
Berikut foto dokumentasi telor asin:
Praktik pembuatan telor asin

