Page 21 - e-modul praktikum
P. 21

17





                   Fitokimia merupakan kajian ilmu yang mempelajari sifat dan interaksi

         senyawaan kimia metabolit sekunder dalam tumbuhan menggunakan metoda

         kimia  (Julianto,  2019).  Skrining  fitokimia  merupakan  suatu  metode  yang
         dilakukan  untuk  mengetahui  kandungan  senyawa  kimia  yang  terkandung

         dalam ekstrak tanaman (Putri, dkk, 2020).

         Skrining fitokimia, meliputi:


         1. Senyawa Alkaloid

                    Alkaloid merupakan metabolit sekunder dengan sifat basa, berasal dari

          tumbuhan  dan  hewan,  umumnya  memiliki  atom  N  pada  sistem  cincin
          heterosiklik (tidak semua anggota cincin memiliki atom N). Sering memiliki

          aktivitas  biologis  pada  manusia  dan  hewan.  Alkaloid  umumnya  berbentuk

          garam sehingga lebih larut dalam pelarut air ataupun etanol, sedangkan aklaoid
          bentuk basa bebasnya akan larut dalam pelarut organik nonpolar seperti eter,

          benzena, toluen dan kloroform. Identifikasi alklaoid dapat dilakukan dengan

          penambahan  pereaksi  Dragendorff  (larutan  iodo  bismutat),  Mayer  (larutan
          kalium  merkuri-iodida),  atau  iodoplatinat  (larutan  kalium  periodat)  (Hanani,

          2015).



















                                         Gambar 2. Struktur Alkaloid



         2. Senyawa Flavonoid

                  Menurut  Sofian, dkk (2015) Flavonoid terdapat dalam banyak tumbuhan
         sebagai  campuran,  jarang  sekali  dijumpai  hanya  flavonoid  tunggal  alam

         jaringan  tumbuhan.  Flavonoid  adalah  senyawa  metabolit  sekunder  yang

         memberikan  berbagai  warna  pada  tumbuhan.  Flavonoid  mempunyai  struktur

         yang sangat bervariasi, namun pada mempunyai struktur dasar :






                                                                                   Praktikum Kimia Organik II
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26