Page 24 - e-modul praktikum
P. 24
20
polar seperti eter. Umumnya bentuk fenol yang ada pada tanaman adalah
bentuk glikosidanya (bentuk yang terikat dengan gula). Bentuk ini
umumnya lebih larut dalam pelarut polar seperti air maupun metanol dan
etanol. Glikosida fenolik dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam (HCl
2M di atas penangas air selama 30 menit) atau dengan basa (NaOH 2M
selama 4 jam pada suhu kamar dan sebelum dieksraksi diasamkan kembali
terlebih dahulu). Beberapa contoh senyawa fenol antara lain: hidrokuinon,
fenol sederhana (katekol, orsinol, pirogalol, dan sebagainya), asam fenolat
(asam salisilat, vanilat, protokatekuat), dan fenil propanoid (asam
hidroksisinamat, kumarat, kafeat, ferulat). Cara untuk mendeteksi senyawa
fenolsecara sederhana yaitu dengan menambahkan larutan besi (III) klorida
(FeCl3) yang akan menimbulkan warna hijau, merah, ungu, biru atau hitam
yang kuat. Pereaksi lain yang juga dapat digunakan yaitu Folin Ciocalteau,
vanilin-HCl pekat, vanilin-H2SO4 pekat (Hanani, 2015).
Gambar 5. Struktur Fenolik
5. Senyawa Steroid dan triterpenoid
Senyawa kelompok steroid dan triterpenoid adalah senyawa kelompok
metabolit sekunder yang mempunyai struktur dasar yang hamper sama.
Pengenalan senyawa triterpenoid dan steroid didasarkan pada
kemampuannya membentuk warna dengan pereaksi Libermann-Burchard
(Sofian dkk, 2015).
Menurut Heliawati (2019) Steroid merupakan kelompok senyawa yang
penting dengan struktur dasar sterana jenuh (bahasa Inggris: saturated
tetracyclic hydrocarbon: 1,2-cyclopentano-perhydrophenanthrene) dengan
17 atom karbon dan 4 cincin. Pada umunya steroid berfungsi sebagai
hormon. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak
Praktikum Kimia Organik II

