Page 164 - Kelas_06_SD_Tematik_9_Menjelajah_Angkasa_Luar_Siswa_Neat
P. 164

Tika, Tikus Bersayap
                                                    Oleh : Krisnina Rihardini



                   Di suatu pagi yang cerah, seperti biasa Tika tikus mengawali hari dengan
                   melakukan olahraga. Ketika sedang melakukan pemanasan, ia mendengar
                   suara yang cukup merdu. Tika berusaha untuk mencari asal suara. Ternyata,
                   suara itu dari sekumpulan burung yang sedang bernyanyi. Tika memberanikan
                   diri untuk mendekat. Ketika sudah dekat, salah satu burung dari kumpulan itu
                   menyapanya.
                       “Hai Tikus, mengapa kamu kemari?” tanya burung.

                       “Aku hanya ingin mendengar kalian bernyanyi,” jawab Tika.

                       “Baiklah. Kamu boleh melihat, asal tidak mengganggu ya,” sahut burung
                       lainnya.

                   Tika sangat senang melihat dan mendengarkan burung-burung bernyanyi.
                   Hampir setiap pagi ia melakukan rutinitas barunya tersebut. Hingga suatu
                   hari, ia memberanikan diri untuk bertanya,
                       “Wahai burung, bolehkah aku ikut bernyanyi bersama kalian?”

                       “Hanya burung yang boleh bernyanyi di sini, dan salah satu ciri burung
                       adalah mempunyai sayap. Apakah kamu juga mempunyai sayap?” seekor
                       burung balik bertanya.

                       “Aku tidak mempunyai sayap, apa aku tidak boleh ikut?” suara Tika lirih terdengar.
                       “Maaf, kalau begitu kamu tidak boleh ikut.” Lalu sekumpulan burung itu
                       terbang meninggalkan Tika dalam perasaan sedih.

                   Dalam hatinya, Tika berkata,

                       “Andai aku mempunyai sayap, pasti aku bisa ikut bernyanyi bersama
                       burung-burung itu.”
                   Tiba-tiba, muncul seorang peri di depan Tika.

                       “Wahai tikus kecil, aku akan mengabulkan keinginanmu.”

                   Seketika itu juga Tika memiliki sayap. Ia begitu senang dan langsung ingin
                   menunjukkan sayapnya kepada teman-teman tikus lainnya. Namun apa yang
                   terjadi? Semua tikus berlari menuju sarangnya masing-masing. Mereka semua
                   ketakutan karena mengira bahwa Tika adalah seekor kelelawar yang akan
                   memangsa mereka.

                   Tika tidak putus asa. Ia menuju ke sarangnya sendiri untuk memamerkan
                   sayapnya kepada keluarganya. Sesampainya di sarang, ia juga diusir oleh
                   ibunya karena dikira kelelawar jahat. Akhirnya, Tika memutuskan untuk terbang
                   menuju sekumpulan burung, bergabung dan bernyanyi bersama mereka.



                   158 Buku Siswa SD/MI Kelas VI
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168