Page 165 - Kelas_06_SD_Tematik_9_Menjelajah_Angkasa_Luar_Siswa_Neat

Tika terbang secepat yang ia mampu, sambil menahan tangis karena sedih
diusir oleh keluarga dan teman-teman tikus. Ia ingin segera sampai di antara
teman-teman barunya yang bersayap. Namun, betapa terkejutnya ia melihat
burung-burung yang ia hampiri beterbangan menjauh dengan mimik muka
ketakutan.
“Lariii! Ada kelelawar mendekat. Selamatkan diri kalian!”, teriak salah satu
burung.

Tika pun menangis sedih. Ia menyesal sekali telah memiliki sayap. Di tepi
sungai ia memandangi bayangan tubuhnya sambil terisak.

“Ah, andai sayap-sayap ini tidak ada, pasti aku dapat kembali bersama
keluargaku.”
Lalu muncul peri yang memberinya sayap,

“Wahai Tikus kecil, mengapa kamu masih bersedih? Bukankah kamu sudah
memiliki sayap seperti yang kamu mau?” tanya Peri.

“Aku dapat sayap yang kuinginkan, tetapi aku tidak bahagia, Peri. Tidak
ada yang mau berteman denganku. Keluargaku pun tidak mau kudekati.
Aku ingin kembali sebagai tikus saja. Peri yang baik, kumohon kembalikan
aku seperti semula,” pinta Tika sambil menangis.
Dalam sekejap Tika kembali menjadi seekor tikus, tanpa sayap.

“Kita memang harus mensyukuri apa yang kita miliki, Tika, karena belum
tentu apa yang terlihat baik dimiliki oleh orang lain itu lebih baik daripada
yang kita miliki,” ujar Peri mengingatkan Tika.

Tema 9 Menjelajah Angkasa Luar 159