Page 21 - EDUKASI EKONOMI PRAKTIS
P. 21

ini berujung pada rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Siswa di daerah
                    perkotaan cenderung mendapatkan pendidikan yang lebih baik dibandingkan dengan yang
                    di daerah terpencil.
               2)  Akses Pendidikan yang Terbatas: Permasalahan: Meskipun pemerintah telah berupaya
                    meningkatkan akses pendidikan dengan program wajib belajar, banyak anak di daerah
                    terpencil masih menghadapi kesulitan untuk mengakses sekolah. Jarak, infrastruktur yang
                    buruk, dan kurangnya sarana transportasi menjadi penghalang. Dampak: Ketidakmampuan
                    anak-anak  untuk  mengakses  pendidikan  formal  mengakibatkan  tingginya  angka  putus
                    sekolah dan rendahnya tingkat literasi di daerah tertentu.
                  3) Kurikulum yang Tidak Relevan: Permasalahan: Kurikulum pendidikan di Indonesia
                     kadang tidak sejalan dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berubah. Selain itu, ada
                     banyak fokus pada hafalan daripada pemahaman konsep. Dampak: Lulusan sering kali
                     merasa  kurang  siap  menghadapi  tantangan  di  dunia  kerja,  dan  ini  menciptakan
                     kesenjangan  antara keterampilan yang dimiliki lulusan dengan yang dibutuhkan oleh
                     industri.
                  4) Keterbatasan Sumber Daya: Permasalahan: Banyak sekolah yang kekurangan fasilitas,
                     buku,  dan  alat  peraga  yang  memadai.  Keterbatasan  ini  berdampak  pada  kualitas
                     pembelajaran.  Dampak:  Siswa  tidak  mendapatkan  pengalaman  belajar  yang  optimal,
                     yang berpotensi mengurangi minat dan motivasi mereka untuk belajar.

               Adanya Iintervensi Ekonomi terhadap Pendidikan
                 Intervensi ekonomi terhadap pendidikan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Pertama,
               pemerintah  seringkali  melakukan  alokasi  anggaran  untuk  sektor  pendidikan  sebagai  upaya
               meningkatkan  kualitas  dan  aksesibilitas  pendidikan  bagi  masyarakat.  Investasi  dalam
               infrastruktur sekolah, pelatihan guru, dan penyediaan bahan ajar yang berkualitas merupakan
               bentuk intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar. Ketika pendidikan dibiayai
               dengan  baik,  hal  ini  dapat  mengurangi  kesenjangan  sosial  dan  ekonomi,  memberikan
               kesempatan yang lebih baik bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi mereka.
                 Kedua,  kebijakan  ekonomi  seperti  subsidi  pendidikan  atau  program  beasiswa  juga
               merupakan  bentuk  intervensi  yang  berpengaruh.  Dengan  memberikan  dukungan  finansial,
               pemerintah dapat mendorong siswa dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu untuk
               melanjutkan pendidikan mereka. Selain itu, intervensi ini juga dapat meningkatkan partisipasi
               pendidikan di kalangan masyarakat, yang pada gilirannya berkontribusi pada pengembangan
               sumber  daya  manusia  yang  berkualitas.  Oleh  karena  itu,  intervensi  ekonomi  tidak  hanya
               membantu  individu,  tetapi  juga  memberikan  dampak  positif  bagi  perekonomian  secara
               keseluruhan melalui peningkatan produktivitas dan inovasi.










                                                           19
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26