Page 76 - Sinergi Triple Helix Bangun Ekosistem Kemandirian Obat dan Vaksin dalam Negeri
P. 76
Vaksin Merah Putih Unair - Biotis merupakan vaksin COVID-19 dengan platform inactivated
virus. Vaksin ini merupakan karya murni dari peneliti dan industri farmasi di Indonesia yang
dikembangkan dari hulu atau awal tahapan pengembangan vaksin baru dengan menggunakan
virus SARS-CoV-2 yang diisolasi dari pasien COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur.
Kabar terbaru, Vaksin Merah Putih Unair - Biotis sudah mengantongi nama baru yang
diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Nama barunya adalah Inavac. Selain itu, ada
juga Vaksin BUMN hasil kerja sama BUMN Farmasi, PT Bio Farma dengan Baylor College
of Medicine, Amerika Serikat (AS) dengan nama baru „Indovac.‟
"Saya sangat bangga sekali untuk produksi vaksin dari dalam negeri. Jadi, namanya 'Indovac'
untuk Vaksin BUMN," ucap Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny
K. Lukito saat konferensi pers Lokakarya Pemanfaatan Teknologi Pengembangan Obat dan
Vaksin COVID-19 untuk Mendukung Pembangunan Ekosistem Kemandirian Obat dan Vaksin
Dalam Negeri di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta pada Jumat, 26 Agustus 2022.
"Yang kedua adalah Vaksin Merah Putih (Unair - Biotis) dengan platform inactivated virus,
namanya 'Inavac'. Dua-duanya (nama baru) sudah disetujui oleh Presiden juga saya kira."
Peningkatan kembali jumlah kasus infeksi Covid-19 di tanah air cukup mengkhawatirkan.
Apakaah vaksin booster covid-19 perlu diwajibkan untuk antisipasi paparan virus sub varian
baru?
Izin Darurat BPOM Belum Keluar
Vaksin Merah Putih Unair - Biotis Inavac dan Vaksin BUMN Indovac masih berproses
menunggu EUA dari BPOM. Sebelumnya, izin EUA BPOM ditargetkan keluar tepat di Hari
Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-77 pada 17 Agustus 2022, namun rupanya belum dapat
terlaksana.
Izin EUA Vaksin Merah Putih Inavac menunggu hasil uji klinik fase 3. Dari uji klinik fase 1
dan 2, hasilnya menggembirakan. Vaksin Inavac dapat meningkatkan sistem imun. Meski
begitu, kelengkapan hasil uji klinik fase 3 tetap diperlukan untuk memeroleh EUA.
"Peluangnya sangat besar sekali. Uji klinik fase 2 sudah dilewati dan dapat meningkatkan
imun sistem dibandingkan vaksin lain. Jadi, tidak kalah dengan vaksin lain yang sudah
mendapatkan EUA dengan teknologi (platform) yang sama," Penny K. Lukito menambahkan.
"Sekarang kita harus mendukung dengan adanya fase 2 terlewati, sedang kita menunggu hasil
interim (uji klinik fase 3) untuk dapat EUA, tapi dengan jumlah subjek yang lebih banyak."
Ditargetkan pula, September 2022 dapat keluar EUA untuk Vaksin Inavac. "Harapannya
September bisa selesai dan segera bisa dikeluarkan EUA, tapi harus menunggu dulu (penilaian