Page 78 - Sinergi Triple Helix Bangun Ekosistem Kemandirian Obat dan Vaksin dalam Negeri
P. 78
ini teknologi dengan platform yang aman. Mudah-mudahan, nanti ada diskusi dengan para
ahlinya, sehingga bisa dilakukan juga uji klinik untuk anak dengan Vaksin Merah Putih,”
tambahnya.
Kehati-hatian dalam Uji Klinik
Penny K. Lukito kembali menekankan, Vaksin Merah Putih Unair - Biotis turut ditargetkan
untuk vaksinasi booster dan anak-anak. Walau begitu, uji klinik khusus untuk booster dan
anak-anak dilakukan dengan kehati-hatian.
Salah satu yang dinantikan adalah menunggu hasil uji klinik fase 3 Vaksin Merah Putih yang
sedang berjalan. Bila hasil uji klinik fase 3 baik, pelaksanaan uji klinik vaksin untuk booster
dan anak-anak dapat segera bergulir.
“Seperti yang disampaikan, vaksin ini setelah melalui uji klinik fase 3, ya juga akan dilakukan
uji klinik untuk booster dan anak-anak. Tentunya, hasil fase 3 kita harapkan berhasil baik,
Insya Allah baik dan bisa diberikan untuk anak-anak,” tegas Penny.
“Kita tunggu dulu fase 3 dewasa ini berjalan. Jika terlihat aman, maka akan ada pembicaraan
lagi, kita lakukan secepatnya untuk uji klinik booster dan anak. Nah, itu nanti dengan tim yang
berbeda, evaluasi berbeda juga dan akan dilakukan hati-hati dan bertahap.”
Di sisi lain, Penny turut menanggapi, soal apakah Vaksin Merah Putih terlambat digulirkan
ketimbang Vaksin BUMN? Vaksin COVID-19 BUMN merupakan vaksin yang dikembangkan
oleh PT Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine dengan platform subunit
protein.
“Saya kira enggak terlambat dan jangan dibandingkan dengan Vaksin BUMN, karena
historical berbeda. Platformnya beda, teknologi beda. Vaksin BUMN kan tidak seperti Vaksin
Merah Putih Unair - Biotis,” imbuhnya.
“Vaksin Merah Putih ini betul-betul dikembangkan dari awal oleh peneliti Indonesia, mulai
virus ditemukan dulu, isolasi virus sampai uji klinik fase 3.”