Page 121 - Uji Klinik Fase III Vaksin COVID-19 di Indonesia
P. 121
tengah pandemi dan memenuhi Pre-qualifikasi WHO, seperti pembuatan vaksin
SARS memperkuat keyakinan Bio Farma bersinergi untuk menghasilkan vaksin yang
dibutuhkan seluruh dunia tersebut.
Jumlah 1.620 subjek relawan diperoleh Fakultas Kedokteran Unpad dan Bio Farma
setelah melewati dua kali skrining. Rekrutmen pertama mampu menjaring 540 subjek,
sedangkan di tahap kedua diperoleh 1.080 subjek relawan. Relawan yang terpilih
setelah lolos dari pengujian imunogenitas (respon imun) dan efikasi (respon dalam
melawan virus) melalui tes darah.
Penyuntikan akan dilakukan secara bertahap. Untuk gelombang pertama di minggu
kedua Agustus ini, tes vaksin diterapkan kepada 120 subjek relawan. Uji berikutnya
akan digelar pada minggu ketiga dan minggu keempat bulan ini, masing-masing
sebanyak 144 relawan sehingga diperkirakan pada awal September, sebanyak 408
relawan sudah menjalani tes vaksin.
Penyuntikan dan pemantauan pasien uji klinis tahap 3 dilakukan terus menerus dan
akan berlangsung hingga minggu ketiga di bulan Desember dengan total, 1.620
relawan. Karena itulah, mayoritas relawan adalah merupakan warga Bandung karena
mereka harus terus dimonitor, diperiksa, dan menjalani analisa rutin dalam menilai
efektifitas vaksin.
"Saya berterima kasih kepada para relawan, tim laboratorium Bio Farma dan Sinovac,
serta Universitas Padjadjaran yang bisa mewujudkan tahapan krusial ini. Kini kita
tunggu enam bulan ke depan. Mohon dukungan dan doa atas vaksin yang saya
pastikan halal ini. Insyaa Allah, jika uji klinis fase 3 ini berjalan lancar, kita siapkan
registrasi ke Badan POM untuk kemudian diproduksi masal dan bisa digunakan
mengatasi virus Covid-19 ini," lanjutnya.
Erick Thohir juga menyatakan kesiapan Bio Farma meningkatkan kapasitas produksi
dijalankan dengan memanfaatkan fasilitas produksi yang sudah ada di lahan Bio
Farma tanpa perlu melakukan penambahan investasi.
"Dengan kapasitas maksimal saat ini, yakni 100 juta vaksin, pada Desember 2020,
Bio Farma siap menambah kapasitas produksi sebanyak 150 juta dosis, sehingga
mencapai jumlah 250 juta dosis. Mudah – mudahan kapasitas yang kami miliki ini,
dapat membantu pemerintah dalam menghadapi dan mengatasi pandemi Covid-19
melalui produksi vaksin Covid-19," jelas Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir.
(RO/OL-6)

