Page 117 - Uji Klinik Fase III Vaksin COVID-19 di Indonesia
P. 117
Judul : 19 Relawan Tes Vaksinasi Covid-19 Perdana di Depan Jokowi
Nama Media : cnnindonesia.com
Tanggal : 11 Agustus 2020
Halaman/URL: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200811141246-20-
534490/19-relawan-tes-vaksinasi-covid-19-perdana-di-depan-jokowi
Tipe Media : Media Online
Bandung, CNN Indonesia -- Sebanyak 19
relawan menjalani uji coba perdana
vaksin Covid-19 tahap III di Rumah Sakit
Pendidikan Universitas Padjadjaran
(Unpad), Selasa (11/8), dengan
disaksikan oleh Presiden Joko Widodo.
Pihak Fakultas Kedokteran Unpad telah
memeriksa 20 orang relawan, termasuk
tes swab, pada Senin (10/8).
"Hari ini 19 orang [menjalani penyuntikan], sesuai dengan hasil pada tes swab
kemarin. Yang datang [sebagai relawan] 20, tapi yang datang hari ini 19. Mungkin
yang satu lagi kurang sehat," ucap Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas
Kedokteran Unpad Kusnandi Rusmil.
Menurut dia, uji coba vaksinasi itu juga dilakukan di lokasi lain, yaitu Balai Kesehatan
Unpad dan empat Puskesmas yang telah ditunjuk.
"Bukan di sini saja kita mulainya. Sekarang lima tempat lainnya melakukan
penyuntikan perdana," ucap Kusnandi.
Setelah penyuntikan, lanjut Kusnandi, para relawan akan menjalani pemantauan.
Selama 14 hari setelah penyuntikan pertama, mereka akan menjalani imunisasi
kedua.
"Begitu selesai hari ini disuntik kemudian 14 hari lagi. Mereka dikasih nomor telepon
kalau ada apa-apa. Nanti mereka menghubungi," kata Kusnandi.
Setelah penyuntikan kedua, para subjek penelitian tersebut akan dipantau selama
enam bulan kemudian diminta datang lagi.
"Sebelumnya diambil darah juga. Jadi total dua kali suntik. Kemudian enam bulan lagi
diambil darah lagi," kata Kusnandi.
Sampai hari ini, katanya, tercatat sudah 1.200 relawan yang telah mendaftar. Adapun
untuk pelaksanaan uji klinis vaksin di Bandung dibutuhkan sekitar 1.620 relawan
dengan rentang usia antara 18 hingga 59 tahun.
"Hari ini subjek sudah 1.200. Pendaftaran kan masih ada sebulan lagi. Dengan target
1620 kayaknya enggak masalah untuk mengejar jumlah subjeknya," tutur Kusnandi.

