Page 224 - Uji Klinik Fase III Vaksin COVID-19 di Indonesia
P. 224
Selain itu, pengalaman Sinovac dalam pengembangan vaksin di tengah Pandemi
dan memenuhi Pre-qualifikasi WHO, seperti pembuatan vaksin SARS memperkuat
keyakinan Bio Farma bersinergi untuk menghasilkan vaksin yang dibutuhkan seluruh
dunia tersebut.
Jumlah 1.620 subjek relawan diperoleh Fakultas Kedokteran Unpad dan Bio Farma
setelah melewati dua kali skrining. Rekrutmen pertama mampu menjaring 540
subjek. Sedangkan di tahap kedua diperoleh 1.080 subjek relawan. Relawan yang
terpilih setelah lolos dari pengujian imunogenitas (respon imun) dan efikasi (respon
dalam melawan virus) melalui tes darah.
Penyuntikan akan dilakukan secara bertahap. Untuk gelombang pertama di minggu
kedua Agustus ini, tes vaksin diterapkan kepada 120 subjek relawan.
Uji berikutnya akan digelar pada pekan ketiga dan pekan keempat bulan ini, masing-
masing sebanyak 144 relawan. Sehingga diperkirakan pada awal September,
sebanyak 408 relawan sudah menjalani tes vaksin.
Penyuntikan dan pemantauan pasien uji klinis tahap 3 dilakukan terus menerus dan
akan berlangsung hingga minggu ketiga di bulan Desember dengan total, 1.620
relawan. Karena itulah, mayoritas relawan adalah merupakan warga Bandung
karena mereka harus terus dimonitor, diperiksa, dan menjalani analisa rutin dalam
menilai efektifitas vaksin.
“Saya berterima kasih kepada para relawan, tim laboratorium Bio Farma dan
Sinovac, serta Universitas Padjadjaran yang bisa mewujudkan tahapan krusial ini.
Kini kita tunggu enam bulan ke depan. Mohon dukungan dan doa atas vaksin yang
saya pastikan halal ini. Insya Allah, jika uji klinis fase 3 ini berjalan lancar, kita
siapkan registrasi ke Badan POM untuk kemudian diproduksi masal dan bisa
digunakan mengatasi virus COVID-19 ini,” pungkas Erick Thohir.
Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, dengan
kapasitas maksimal saat ini, yakni 100 juta vaksin, pada Desember 2020, Bio Farma
siap menambah kapasitas produksi sebanyak 150 juta dosis. Sehingga mencapai
jumlah 250 juta dosis.
“Mudah-mudahan kapasitas yang kami miliki ini, dapat membantu pemerintah dalam
menghadapi dan mengatasi Pandemi COVID-19 melalui produksi vaksin COVID-19,”
ujarnya.

