Page 49 - Badan POM Luncurkan Program “Pangan Aman Goes to Campus”
P. 49
melalui pengawasan pangan dan mengedukasi masyarakat untuk menjadi konsumen yang pintar.
“Pangan merupakan industri potensial sehingga harus didampingi. Saya melihat program ini sangat kaya
karena memberikan manfaat bagi mahasiswa. Program yang berintegrasi dengan Kampus Merdeka dan
Merdeka Belajar ini berusaha memfasilitasi mahasiswa agar menjadi generasi yang siap bersaing di dunia
kerja.”
Saat ini, jumlah mahasiswa yang berpartisipasi pada program ini sebanyak 125 mahasiswa—116 berasal
dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 9 dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS)—yang tersebar di 9 provinsi,
yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, DKI Jakarta,
Lampung, dan Sumatera Barat. Mahasiswa ini berasal dari beberapa jurusan, yaitu teknologi pangan,
pertanian, agribisnis, pengembangan produk agro industri, perikanan, peternakan, rekayasa pertanian,
teknik industri, teknologi industri pertanian, gizi, farmasi, kesehatan masyarakat, kimia, biologi,
bioteknologi, fisika, dan kesehatan lingkungan.
Program Pangan Aman Goes to Campus dilaksanakan dalam beberapa kegiatan, meliputi penyusunan
kurikulum pembelajaran; penyelenggaraan pelatihan, sosialisasi, workshop, dan seminar; pendampingan
magang atau praktek kerja mahasiswa dalam rangka pemberdayaan UMK pangan olahan; serta sertifikasi
kompetensi bagi fasilitator keamanan pangan. Kurikulum pembelajaran didesain sesuai persyaratan yang
tercantum dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) No. 618 Tahun 2016 tentang
Keamanan Pangan. Sementara itu, kegiatan pelatihan dan pendampingan magang didukung mentor-
mentor kompeten di bidang pangan olahan yang mendampingi mahasiswa agar program berjalan efektif
dan efisien. Para mentor tersebut berasal dari petugas BPOM Pusat, dosen, profesional, dan pelaku
usaha pangan di seluruh Indonesia.
Pangan Aman Goes to Campus memberikan manfaat jangka panjang dan dampak yang luas bagi
stakeholder pendidikan dan pangan serta bagi masyarakat Indonesia. Selain meningkatkan daya saing
UMKM, program ini juga mendukung pemerintah dalam upaya penyediaan lapangan kerja baru sehingga
menggerakan perekonomian dan kemandirian masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang maju,
mandiri, dan berdaulat. Melalui integrasi profesi penyuluh keamanan pangan berbasis kompetensi
dengan kurikulum pembelajaran di kampus, diharapkan akan lahir lulusan yang kompeten dan mandiri
yang siap bekerja di dunia nyata serta berkontribusi pada pembangunan manusia Indonesia yang unggul
dan berdaya saing.
Kerja sama yang terjalin antara UI dan BPOM ini bertujuan menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang
kompeten, tangguh, dan mampu bekerja di bidang keamanan pangan. Dengan adanya kerja sama ini
diharapkan keamanan pangan dan daya saing produk UMKM pangan olahan meningkat sehingga upaya
pemulihan ekonomi sosial dapat terwujud. Adapun tiga belas universitas yang tergabung dalam program
ini meliputi Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Institut Pertanian
Bogor, Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara,
Universitas Andalas, Universitas Hasanudin, Universitas Bhayangkara, dan Universitas Sahid.