Page 5 - Badan POM Luncurkan Program “Pangan Aman Goes to Campus”
P. 5
"Komunitas pendidikan seperti civitas akademika di perguruan tinggi, khususnya mahasiswa, merupakan
komunitas intelektual yang sangat diharapkan kontribusi aktifnya untuk menjaga keamanan pangan,”
ujar Penny.
Mahasiswa peserta program “Pangan Aman Goes to Campus” akan mendapat pembekalan kompetensi
di bidang keamanan pangan sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Nomor
618 Tahun 2016 dan Peraturan Badan POM Nomor 16 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pelatihan
Pengawas Pangan Kabupaten/Kota dan Penyuluh Keamanan Pangan.
Selanjutnya, mahasiswa akan diberikan kesempatan terjun langsung untuk memperkaya dan
meningkatkan wawasan serta kompetensinya dengan memberikan pendampingan kepada UMK pangan
olahan dalam mengimplementasikan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) termasuk untuk
Industri Rumah Tangga.
Pada kegiatan yang sama, dilaksanakan juga penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)
antara Badan POM dengan 13 (tiga belas) perguruan tinggi yang tergabung dalam penyelenggaraan
Program tersebut.
Ke-13 perguruan tinggi dimaksud adalah Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas
Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, Universitas Brawijaya, Universitas
Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas, Universitas
Hasanuddin, Universitas Bhayangkara Surabaya, dan Universitas Sahid.
Program ini akan diperluas dengan menjangkau perguruan tinggi yang berada di wilayah Indonesia
Timur, seperti di Nusa Tenggara Timur, dengan membuka ruang diskusi program, sosialisasi informasi
tentang registrasi, dan sertifikasi pangan olahan, serta program pendampingan UMK pangan olahan.
“Implementasi program ini diharapkan mampu meningkatkan pemberdayaan dan partisipasi mahasiswa
dalam melakukan pendampingan terhadap UMK pangan olahan, serta menghasilkan lulusan perguruan
tinggi yang kompeten, tangguh, dan siap bekerja di bidang keamanan pangan,” ujar Penny K. Lukito.