Page 63 - Merajut Kekuatan Lokal Menggapai Posisi Global
P. 63
Memperkuat Peran Strategis BPOM
Dukungan Manajemen
Pengadaan Reagensia Pengujian
Laboratorium merupakan backbone pengawasan obat dan makanan. Untuk itu penyediaan reagen baku pembanding
menjadi sangat krusial guna memberikan kelancaran dalam proses pengujian di laboratorium. Karena itu, BPOM
melakukan konsolidasi reagensia untuk mendukung ketersediaan reagen.
Acetonitrile HPLC: digunakan dalam HPLC sebagai pelarut untuk uji
kandungan zat adiktif, identifikasi metabolit, analisis sediaan obat,
uji residu pestisida, identifikasi kontaminan, dan analisis kandungan
nutrisi.
Methanol HPLC: digunakan dalam HPLC sebagai pelarut berbagai
senyawa untuk menganalisis kadar zat aktif dalam obat seperti
paracetamol, atau analisis kandungan asam salisilat dalam
kosmetik seperti krim anti jerawat.
Ethanon Absolute For Analysis: digunakan untuk melarutkan bahan
kimia dalam obat (bahan aktif & bahan tambahan) maupun
kontaminan yang penting dalam proses ekstraksi, pemurnian, dan
analisis senyawa dalam sampe obat.
Chloroform For Analysis: digunakan untuk mempelajari struktur
dan sifat senyawa organik, memisahkan dan mengidentifikasi
komponen campuran, dan mengukur kandungan lipid dalam suatu
sampel.
Hydrochloric Acid For Analysis 37%: digunakan untuk melarutkan
sampel obat dan makanan, terutama sampel padat seperti tablet,
kapsul dalam pengujian kualitas produk.
Nitric Acid For Analysis 65%: digunakan untuk melarutkan dan
memecah sampel obat dan makanan agar dapat dianalisis lebih
lanjut dan analisis kuantitatif.
Ethanol Absolute For Analysis: dugunakan untuk melarutkan zat
kimia dalam proses ekstraksi, pemisahan, dan pengukurannya.
n-Hexane: digunakan untuk mengekstraks senyawa non-polar,
seperti minyak nabati serta untuk menguji toksisitas senyawa
dalam sampel obat dan makanan.
50

