Page 37 - Badan POM Inisiasi Pertemuan Virtual Antar Negara Anggota OKI Bahas Obat Dan Vaksin COVID-19_Neat
P. 37
Penny berharap workshop yang diinisiasi pihaknya bisa membuat negara OKI
berbagi penelitian dan pengembangan tentang vaksin dan obat corona. OKI dan
kepala BPOM masing-masing negara akan memiliki kesempatan untuk memberikan
rekomendasi pengendalian corona.
"Semoga kita bisa menemukan dan mengembangkan obat dan vaksin. saya percaya
kolaborasi akan terus berlanjut saat krisis telah berlalu," tutur Penny.
Sementara itu, Dirjen Kerja Sama Multilteral Kemlu RI, Febrian A. Ruddyard,
berharap, pandemi COVID-19 bisa menjadi momentum Indonesia dan negara OKI
bekerja sama. Febrian mengingatkan, ororitas regulasi obat negara masing-masing
memegang posisi strategis untuk memastikan keamanan dan khasiat obat,
memfasilitasi legalitas obat hingga memperhatikan aspek keamanannya.
"National Medicine Regulatory Authorities (nMRA) memegang peran dan tanggung
jawab penting terutama dalam memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk
vaksin COVID-19," tutur Febrian.
"Pada saat yang sama, negara anggota OKI memiliki tambahan persyaratan unik,
seperti sertifikasi halal vaksin dan obat-obatan, serta harmonisasi standar di bidang
farmasi dan vaksin yang membutuhkan tambahan dana serta sebagai hub produksi
dan distribusi," ungkapnya.
Workshop virtual bersama negara-negara OKI digelar mulai Rabu (9/12) dan Kamis
(10/12). Workshop bertemakan Enhancing Collaboration in Research,
Manufacturing, Management of Medicines and Vaccines in the OIC Member States.