Page 46 - EUA Vaksin Covovax
P. 46
Judul : BPOM Sudah Restui Vaksin Covovax, Ini 6 Efek Samping yang
Wajib Diperhatikan
Nama Media : waspada.co.id
Tanggal : 20 November 2021
Halaman/URL: https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00396490.html
Tipe Media : Media Online
WowKeren - Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) telah menurunkan izin penggunaan darurat
(Emergency Use Authorization / EUA) untuk vaksin
COVID-19 buatan India, Covovax. Tingkat efikasi vaksin
ini pun cukup tinggi, mencapai kisaran 86-90 persen lebih.
Dengan efikasi atau kemanjuran vaksin COVID-19 yang
begitu tinggi tersebut, tentu patut dipahami pula apa saja efek samping yang
ditimbulkan. Menurut Kepala BPOM Penny Lukito yang merujuk pada laporan uji
klinis vaksin Covovax, efek samping yang ditimbulkan ternyata bersifat ringan hingga
sedang.
Terdapat 6 efek samping yang awam ditemui pada penerima vaksin yang
dikembangkan oleh Serum Institute of India (SII) tersebut. Berikut adalah rangkuman
selengkapnya:
• Nyeri lokal: Uji klinis menunjukkan vaksin Covovax menimbulkan nyeri lokal di
area suntikan dan dialami oleh 23,9-32 persen relawan
• Sakit kepala: Sebanyak 15,5-15,9 persen relawan yang menerima vaksin
Covovax mengalami efek samping sakit kepala
• Kelelahan: Sekitar 8,7-17,9 persen penerima vaksin Covovax mengalami
kelelahan
• Nyeri otot: Kondisi yang dikenal juga sebagai myalgia ini dialami oleh 8,5-15,5
persen orang yang menerima suntikan vaksin Covovax
• Demam: Sebanyak 3,5-14,4 persen penerima vaksin mengalami efek
samping demam
• Sakit saat disentuh: Sebanyak 9,9-11,4 persen relawan yang menerima
suntikan Covovax mengalami tenderness atau rasa sakit saat disentuh
Vaksin Covovax telah menjalani uji praklinis dan klinis di beberapa negara seperti
Australia, Amerika Serikat, Meksiko, Inggris, dan Afrika Selatan. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan Covovax memenuhi persyaratan
evaluasi.
"Dari hasil evaluasi tersebut, Vaksin Covovax dapat digunakan untuk dewasa
berusia 18 tahun ke atas dengan dosis 5 mikrogram/dosis. Diberikan sebanyak 2 kali
dengan interval pemberian 21 hari," tutur Penny dalam keterangan persnya, dikutip
pada Jumat (19/11).