Page 23 - 060524_E - Klipping Pemberitaan BPOM Terkait Diseminasi Inwas Nataru
P. 23
Judul : Duh! BPOM RI Temukan Lebih dari 100 Takjil Berbahaya, Mengandung
Boraks-Formalin
Nama Media : detik.com
Tanggal : 4/1/2024
Halaman/URL : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7272697/duh-bpom-ri-temukan-
lebih-dari-100-takjil-berbahaya-mengandung-boraks-formalin
Tipe Media : Media Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI
(BPOM) kembali melakukan
intensifikasi pengawasan makanan
olahan dalam rangka menjaga
keamanan pangan selama bulan
Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri.
Salah satu yang menjadi pengawasan
BPOM RI adalah takjil yang ramai
dibeli oleh masyarakat selama
Ramadan.
Plt Kepala BPOM RI Lucia Rizka
Andalusia menuturkan bahwa pihaknya
masih menemukan pedagang-pedagang
yang menjual takjil menggunakan
tambahan zat berbahaya.
"Takjil jajanan berbuka puasa ini sangat ramai. Kita tidak ingin di baliknya ternyata ada yang
memberikan rasa tidak aman pada masyarakat atau bahkan membahayakan," ucap Rizka ketika ditemui
awak media di Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).
BPOM RI melakukan pengambilan 9.262 sampel takjil dari 3.749 pedagang di 1.057 titik lokasi
pengawasan. Hasil pengawasan menemukan bahwa ada sekitar 1,10 persen temuan yang tidak sesuai
dengan standar atau menggunakan bahan berbahaya.
Pihak BPOM menuturkan bahwa jumlah itu sedikit mengalami penurunan dibanding dengan tahun lalu.
Hal ini menurutnya dikarenakan awareness masyarakat yang semakin baik terkait bahan-bahan pangan.
"Pelanggaran yang ditemukan itu masih ada takjil yang menggunakan bahan seperti formalin, boraks,
hingga rhodamin. Ini menurun dari tahun sebelumnya sekitar 1,17 persen," sambungnya.