Page 26 - 060524_E - Klipping Pemberitaan BPOM Terkait Diseminasi Inwas Nataru
P. 26

Judul              :  BPOM bilang mendeteksi senyawa kimia berbahaya pada 9.262 sampel takjil
                Nama Media         :  antaranews.com
                Tanggal            :  4/1/2024
                Halaman/URL        :  https://kupang.antaranews.com/berita/128790/bpom-bilang-mendeteksi-
                                      senyawa-kimia-berbahaya-pada-9262-sampel-takjil
                Tipe Media         :  Media Online

                                                                       Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan
                                                                       (BPOM)  mengumumkan  sebanyak
                                                                       9.262  sampel  pangan  olahan  untuk
                                                                       menu  takjil  yang  beredar  di  pasaran
                                                                       selama  Ramadhan  1445  Hijriah/2024
                                                                       terdeteksi   mengandung     sejumlah
                                                                       senyawa  kimia  yang  berpotensi
                                                                       membahayakan kesehatan konsumen.


                                                                       "Penjual   takjil   sangat   banyak.
                                                                       Beberapa ada yang berpotensi bahaya
                                                                       pada  pangan  siap  saji,  misalnya
                                                                       pewarna  Rhodamin  B,  formalin  agar
                                                                       tidak mudah basi atau rusak, terutama
                                                                       pangan mengandung banyak air seperti
                                                                       agar-agar  dan  mi,"  kata  Plt  Kepala
                                                                       BPOM Lucia Rizka Andalusia dalam
                                                                       konferensi  pers  di  Jakarta,  Senin,
                (1/4/2024).

                Rizka  memaparkan  data  pengawasan  takjil  yang  digelar  serentak  di  seluruh  kantor  cabang
                BPOM di daerah melibatkan 3.749 pedagang takjil di 1.057 titik lokasi pengawasan.

                Hasilnya, kata dia, dari total 9.262 sampel yang diperiksa, 48,04 persen mengandung formalin
                pada sampel mi kuning, teri, tahu, cincau, agar-agar, cumi, ikan peda, dan terasi.

                Sebanyak 25,49 persen mengandung Rhodamin B pada produk takjil cendol, mutiara, kerupuk
                pasir, jeli merah, jenang merah, pacar cina, dan mi pelangi.


                Kemudian  sekitar  27,45  persen  jajanan  takjil  diketahui  mengandung  boraks  berdasarkan
                pemeriksaan pada sampel kerupuk, cao, cendol, cilok, otak-otak, sate usus, kerang, udang, tahu,
                dan  teri.  Sedangkan  0,98  persen  diketahui  mengandung  kuning  Metanil  pada  produk  tahu
                oranye.
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31