Page 129 - bandung_Neat
P. 129

Mengutip dari BBC, Biofarma sebagai calon produsen vaksin Covid 19 mengklaim
               virus SAR Cov2 yang digunakan sebagai materi vaksin Sinovac memiliki genom yang
               sama dengan virus di Indonesia.

               Klaim  ini  diutarakan  setelah  pakar  virus,  Raden  Wasito,  sempat  mempertanyakan
               apakah strain atau galur dari vaksin Covid 19 ini sama dengan galur virus SAR Cov2
               di Indonesia.

               Prof Wasito, yang terlibat dalam penelitian dan pengujian vaksin pada hewan untuk
               penyakit yang disebabkan oleh virus corona di Michigan State University, Amerika
               Serikat  selama  kurang  lebih  12  tahun,  mengatakan  bahwa  galur  atau  strain  virus
               corona yang ada di Indonesia mungkin berbeda dengan galur virus corona di negara
               lain,  sehingga  jenisnya  harus  dipastikan  terlebih  dahulu  agar  vaksin  virus  corona
               dapat bekerja dengan efektif.

               Pertanyaan  tersebut  dijawab  dengan  yakin  oleh  Honesti  Basyir,  Direktur  Utama
               Biofarma.

               “Jadi sudah dites, 99,9% genomnya sama. Kita buktikan itu dengan pengetesan dari
               sampel orang Indonesia yang terpapar (SAR Cov2) itu, kita bandingkan genomnya
               dengan yang di China, sumber virus ini, 99,9 % sama. Kalau sumber virusnya sama,
               strainnya sama, bisa saja.”

               “Genom sequencing-nya sama. Kalau nggak, kita tidak lakukan uji klinis. Makanya,
               kita lakukan uji klinis fase tiga untuk rekonfirmasi lagi,” kata Honesti kepada wartawan
               di  Bandung,  Yuli  Saputra,  yang  melaporkan  untuk  BBC  News  Indonesia  usai
               menghadiri Kick off  Meeting  dan  Simulasi  Uji  Klinis Vaksin  Covid 19,  di Bandung,
               Kamis (6/8).

               Saat  ini,  Honesti  menyebutkan,  vaksin  Sinovac  sedang  diuji  kualitasnya  setelah
               proses pengiriman dari China.

               “Sedang  uji  stabilitas.  Mungkin  butuh  waktu  antara  tiga  sampai  empat  minggu,”
               ujarnya.

               Bio Farma mengatakan vaksin buatan China yang dipilih karena rekam jejak produksi
               vaksin termasuk SARS dan flu babi.
               Sementara itu, Badan POM telah memberikan izin uji klinis vaksin Sinovac dengan
               sejumlah pertimbangan, antara lain, aspek keamanan dan khasiatnya yang diperoleh
               dari uji klinis fase satu dan dua.

               Bila ada keraguan soal galur yang berbeda, bisa dibuktikan lewat uji klinis fase tiga.

               “Strain virusnya ada yang masih meragukan, saya kira itulah salah satu tujuan dari uji
               klinis ini juga. Saya kira di China strain virusnya sama dengan yang di sini, masih
               dalam  kategori  yang  sama.  Kita  berproses  dalam  uji  klinis  ini,  biar  nanti  ada
               pembuktiannya,” kata Penny K. Lukito, Kepala Badan POM, di Bandung, Kamis.

               Penny menyebutkan, pihaknya sudah mendapatkan data dari aspek keamanan, mutu,
               dan khasiatnya dari hasil fase satu dan dua. Data itu dikaji dan dianalisa sehingga uji
               klinis fase tiga Sinovac diizinkan dengan protokol yang sudah disetujui Badan POM.
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134