Page 132 - bandung_Neat
P. 132
Sehat atau tidaknya kondisi calon peserta dibuktikan dengan tidak mengalami
penyakit ringan, sedang, atau berat serta tidak memiliki riwayat penyakit asma dan
alergi terhadap vaksin.
Calon peserta juga tidak memiliki kelainan atau penyakit kronis seperti gangguan
jantung, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, diabetes, penyakit ginjal dan hati,
tumor, epilepsi atau penyakit gangguan syaraf lainnya.
Lebih lanjut Prof. Kusnandi menjelaskan, calon peserta tidak memiliki kelainan darah
atau riwayat pembekuan darah, tidak memiliki penyakit infeksi lain dan demam, serta
tidak memiliki riwayat penyakit gangguan sistem imun. Suhu tubuh calon pendaftar
juga tidak boleh melebihi 37,5 derajat Celcius.
Selanjutnya, calon peserta bukan merupakan perempuan hamil atau berencana hamil
selama periode penelitian, serta tidak sedang menyusui. Calon peserta juga tidak
sedang ikut atau akan diikutsertakan dalam uji klinis lain.
“Peserta tidak mendapat imunisasi apa pun dalam waktu 1 bulan ke belakang atau
akan menerima vaksin lain dalam satu bulan ke depan,” tutur Prof. Kusnandi.
Calon peserta berdomisili di Kota Bandung dan tidak berencana pindah dari lokasi
penelitian sebelum penelitian selesai dilaksanakan.
Prof. Kusnandi menegaskan, dalam 14 hari sebelum dimulainya penelitian, peserta
tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien terinfeksi virus corona, tidak memiliki
riwayat kontak dengan pasien yang menunjukkan demam atau gejala sakit saluran
pernapasan yang berdomisili di daerah atau komunitas yang terdampak Covid-19,
serta tidak memiliki dua atau lebih kasus demam dan/atau gejala saluran pernapasan
di daerah dengan lingkup kecil, seperti rumah, kantor, dan sekolah.
Seorang perawat menyuntikkan vaksin Sinovac asal China kepada seorang relawan
dalam uji klinis di Emilio Ribas Institute, Sao Paulo, Brasil, 30 Juli 2020.
Berapa banyak calon peserta yang diperlukan?
Sebanyak 1.620 relawan dibutuhkan dalam proses uji klinis vaksin. Namun, tidak
semua peserta akan disuntikkan vaksin.
Sebanyak 540 orang akan disuntikkan vaksin, sedangkan sisanya akan mendapat
cairan plasebo. Penentuan pemberian vaksin atau plasebo akan dilakukan secara
acak.
“Bagi yang menerima plasebo akan mendapatkan vaksin Covid-19 setelah vaksin
didaftarkan,” jelas Prof. Kusnandi.
Kesehatan peserta dipastikan tetap dipantau oleh petugas penelitian secara tertatur
selama jalannya penelitian, atau sekitar enam bulan setelah pemberian vaksin
terakhir.
Prof. Kusnandi memastikan, seluruh peserta dilindungi asuransi kesehatan.
Pendaftaran peserta uji klinis dibuka hingga 31 Agustus 2020.

