Page 55 - pembentukan duta kosmetik dan jamu
P. 55
Judul : Peredaran Obat dan Jamu Tradisional Menjadi Perhatian Serius BPOM,
Terungkap Masalahnya
Nama Media : pekalongan.suaramerdeka.com
Tanggal : 3/17/2022
Halaman/URL : https://pekalongan.suaramerdeka.com/nasional/pr-1812964260/peredaran-
obat-dan-jamu-tradisional-menjadi-perhatian-serius-bpom-terungkap-
masalahnya
Tipe Media : Media Online
Peredaran produk kosmetik dan jamu yang
tidak sesuai standar mutu dan keamanan
menjadi perhatian serius Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM). Pasalnya
Indeks Kesadaran Masyarakat (IKM)
terhadap keamanan jamu atau obat
tradisional masih rendah dibandingkan
komoditas obat dan pangan.
Fakta itu berdasarkan survei Badan POM
pada 2021 yang menyajikan data IKM
terhadap komoditi obat tradisional yaitu
75,51, suplemen kesehatan 76,30 dan
kosmetika 76,88. Indeks ini lebih rendah
dibandingkan IKM komoditi obat (79,26)
dan pangan (78,99).
Hal itu diungkapkan Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito dalam keterangannya, Rabu 16 Maret 2022.
"Peningkatan kebutuhan masyarakat akan obat tradisional, suplemen kesehatan dan kosmetika di
masa pandemi sering disalahgunakan oknum dengan memproduksi dan mendistribusikan produk yang
tidak memenuhi standar keamanan, mutu dan manfaat," ujar Penny.
Menyikapi hal itu, Badan POM bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Perguruan Tinggi serta Dinas Pendidikan di daerah melakukan “Program BPOM Goes to School dan
BPOM Goes to Campus”.Tujuannya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap komoditas obat
atau jamu tradisional.