Page 26 - Badan POM Terbitkan EUA Moderna COVID-19 Vaccine Sebagai Vaksin Pertama dari Platform mRNA
P. 26
Judul : BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Moderna untuk Vaksinasi Covid
Nama Media : merdeka.com
Tanggal : 2 Juli 2021
Halaman/URL : https://www.merdeka.com/peristiwa/bpom-terbitkan-izin-
penggunaan-darurat-moderna-untuk-vaksinasi-covid.html
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) memberikan
izin penggunaan darurat,
emergency use authorization
(EUA) terhadap vaksin Moderna,
sebagai vaksin Covid-19. Vaksin
ini menyasar untuk usia 18 hingga
65 tahun.
"Kami menambah lagi satu jenis
vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan emergency use authorization dari Badan
POM dari Indonesia yaitu vaksin Moderna," ucap Ketua BPOM Penny Lukito, Jumat
(2/6).
Vaksin Moderna merupakan vaksin pertama yang diterima Indonesia dengan metode
mRNA. Vaksin tersebut memiliki penanganan khusus dibandingkan vaksin-vaksin
yang pernah diterima Indonesia seperti Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca.
Sinovac dan AstraZeneca merupakan vaksin inactivated virus dengan suhu
penyimpanan berkisar 2 - 8 derajat celcius.
World Health Organization (WHO) pernah menjelaskan inactivated virus dibuat dari
mikroorganisme (virus, bakteri dan lain-lain) yang telah dimatikan dengan proses
menggunakan bahan kimia tertentu atau secara fisik. Mikroorganisme yang sudah
mati itu diklaim tidak dapat menyebabkan penyakit.
Menjadi vaksin pertama dengan teknologi mRNA, Penny mengatakan produsen
vaksin Moderna juga menyertakan teknologi penyimpanan vaksin saat dikirim ke
Indonesia. Sebab suhu penyimpanan vaksin Moderna berkisar minus 20 derajat
celcius.
"Karena ini diterima melalui Covax facility mereka akan memberikan vaksin ini
bersamaan dengan teknologi penyimpanan dan distribusinya. Tentunya akan
mempengaruhi juga target-target lokasi di mana vaksin ini akan diberikan," jelasnya.
Lebih lanjut, Penny menyampaikan vaksin Moderna diberikan melalui injection
intramuscular dengan dosis 0,5 ml dengan dua kali penyuntikan dan rentang waktu
satu bulan.

