Page 44 - Badan POM Terbitkan EUA Moderna COVID-19 Vaccine Sebagai Vaksin Pertama dari Platform mRNA
P. 44
Judul : BPOM Terbitkan Izin Darurat untuk Vaksin Moderna, Efikasi 94,1 Persen
Nama Media : Kompas.com
Tanggal : 2 Juli 2021
Halaman/URL : https://nasional.kompas.com/read/2021/07/02/11033821/bpom-
terbitkan-izin-darurat-untuk-vaksin-moderna-efikasi-941-persen
Tipe Media : Online
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) Penny Lukito
mengumumkan penerbitan izin
penggunaan darurat atau emergency
use authorization (EUA) untuk vaksin
Covid-19 Moderna, Jumat (2/7/2021).
Penerbitan EUA ini berdasarkan hasil uji
klinis fase ketiga dan pengkajian Komite
Nasional Penilai Vaksin Covid-19, ITAGI,
dan BPOM.
Penny mengungkapkan, berdasarkan data hasil uji klinis fase ketiga menunjukkan
efikasi vaksin Moderna mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun.
"Untuk data efikasi berdasarkan data uji klinis fase ketiga menunjukkan adanya 94,1
persen pada kelompok usia 18-65 tahun dan 86,4 persen untuk usia di atas 65 tahun,"
ujar Penny dalam konferensi pers virtual pada Jumat.
Selain itu, hasil uji klinis fase ketiga juga menyatakan vaksin Moderna aman untuk
kelompok populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta. Adapun
komorbid yang dimaksud yakni penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes,
penyakit lever hati, dan HIV.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email "Penerbitan
EUA ini untuk merespos kebutuhan vaksin yang sangat tinggi dan upaya pemerintah
dalam memperluas cakupan akses vaksin dengan intensitas program vaksinasi
nasional," tambah Penny.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya juga mengatakan, pemerintah
akan menerima sebanyak 4 juta dosis vaksin Moderna dalam bentuk hibah dari
Amerika Serikat.
“Kita juga akan dapat (vaksin dalam bentuk hibah) dari Amerika Serikat dengan
bantuan pak Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, 4 juta Moderna yang juga akan
kita dapat dalam waktu singkat," kata Budi melalui kanal YouTube Sekretariat
Presiden, Kamis (1/7/2021).
Budi mengatakan, pemerintah juga akan menerima 2,1 juta dosis vaksin AstraZeneca
dalam bentuk hibah dari Pemerintah Jepang. Saat ini, sebanyak 998.400 dosis vaksin

