Page 66 - Konpers Penindakan Obat Tradisional dan Pangan Olahan
P. 66
Judul : Waspada! Obat Ilegal Terkait Covid Marak Dijual Online
Nama Media : senayanpost.com
Tanggal : 25 September 2020
Halaman/URL : https://www.senayanpost.com/waspada-obat-ilegal-terkait-
covid-marak-dijual-online
Tipe Media : Online
Obat dan jamu tanpa izin edar dan
mengandung bahan kimia berbahaya
ditemukan dijual secara daring oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Beberapa di antaranya adalah obat yang
biasa digunakan untuk pasien positif
terinfeksi virus corona (Covid-19) seperti
Hydroxychloroquine, Asimptomisin, dan
Dexamethasone.
"Khususnya terkait Covid-19 banyak sekali hydroxychloroquine, asimptomisin,
dexamethasone yang dijual ilegal. Dari Maret-September ditemukan hampir 50 ribu
tautan link penjualan obat," kata Kepala BPOM, Penny Lukito dalam konferensi pers
'Temuan Produk Ilegal' secara daring, Jumat (25/9).
Penny menjelaskan selama kurun waktu Maret-September 2020 itu, telah dilakukan
operasi penindakan di 29 provinsi dengan nilai temuan barang bukti sebesar Rp46,7
miliar.
Khusus untuk Operasi Pemberantasan Penyalahgunaan Obat-Obat Tertentu, Penny
mengatakan telah dilakukan penindakan di 13 kota besar di Indonesia yakni Jakarta,
Medan, Padang, Serang, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Mataram,
Manado, Mamuju, Makassar, dan Palu.
Dari penindakan 13 kota besar itu ditemukan 1.632.349 butir Obat-Obat tertentu
senilai Rp4,04 Miliar.
Selain itu, BPOM mencatat ada kenaikan kasus penjualan obat tanpa izin edar
sepanjang 2020. Penny mengatakan ada peningkatan 100 persen penjualan obat
dan makanan tanpa izin selama masa pandemi.
"Berdasarkan data yang kami kumpulkan sepanjang tahun 2020 ini, selama pandemi
ada peningkatan 100 persen [penjualan obat dan makanan tanpa izin edar]
dibanding tahun lalu," ujar Penny.
Ia pun mengimbau agar masyarakat hanya membeli obat dan makanan yang
mencantumkan izin edar BPOM sehingga mutu dan kualitas makanan bisa
dipertanggungjawabkan.