Page 61 - Konpers Penindakan Obat Tradisional dan Pangan Olahan
P. 61
Judul : Iklan Obat Berbahaya Marak, BPOM Harus Aktif Edukasi Masyarakat
Nama Media : sindonews.com
Tanggal : 25 September 2020
Halaman/URL : https://nasional.sindonews.com/read/176742/12/iklan-obat-berbahaya-
marak-bpom-harus-aktif-edukasi-masyarakat-1601035742
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) menemukan sebanyak 50.000
tautan atau link website yang
mengiklankan obat dan makanan
ilegal selama pandemi COVID-19 dalam
beberapa bulan terakhir.
Anggota Komisi IX DPR Anggia Ermarini
mengapresiasi temuan tersebut sebagai
upaya BPOM dalam memproteksi
kesehatan masyarakat. Namun, pihaknya juga meminta BPOM untuk lebih aktif lagi
melakukan pengawasan sehingga ke depan tidak ada lagi iklan-iklan obat-obatan
berbahaya yang diedarkan kepada masyarakat.
"50.000 itu kan temuan yang banyak banget, jadi pengawasan harus lebih
ditingkatkan lagi. Jangan-jangan ada yang gak diiklankan di internet, tapi mereka
langsung ke toko-toko obat. Kan banyak, belum lagi dari luar negeri karena
Indonesia ini menjadi pasar yang luar biasa karena penduduknya banyak banget,"
kata Anggia, Jumat (25/9/2020).
Politikus PKB ini mengatakan, Komisi IX sering mengingatkan BPOM karena di
masa saat pandemi seperti sekarang, orang kerap kali mengiming-imingi obat
anticorona dan lainnya. "Orang banyak gampang tergiur karena panik, lalu kemudian
ada iklan, langsung beli. Ini kan bahaya makanya peran pengawasan itu menurut
kita harus dimaksimalkan lagi," katanya.
Di sisi lain, karena tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat Indonesia
umumnya masih rendah, begitu pula tingkat kedisiplinannya maka negara harus
hadir untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat secara lebih luas
lagi.
"BPOM pasti tidak bisa bekerja sendiri untuk memberikan informasi itu secara lebih
luas, lalu kemudian bisa langsung diterima oleh masyarakat paling bawah maka
perlu ada strategi yang lebih jitu lagi bagi BPOM selain pengawasan langsung,
monitoring. Dari temuan-temuan itu, perlu juga ada edukasi bagi masyarakat biar
gak gampang tergiur iklan," katanya.