Page 38 - Konferensi Pers Penyerahan Bantuan Satgas COVID-19 dari Badan POM kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19_Neat
P. 38
Judul : BPOM Percepat Izin Penyediaan Obat, Jamu, dan
Suplemen
Nama Media : mediaindonesia.com
Tanggal : 8 April 2020
Halaman/URL : https://mediaindonesia.com/read/detail/302313-bpom-percepat-
izin-penyediaan-obat-jamu-dan-suplemen
Tipe Media : Online
BADAN Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) melakukan berbagai
percepatan perizinan dan fasilitasi di
bidang obat dan makanan dalam
kondisi darurat pandemi covid-19.
Kepala BPOM Penny K Lukito
menyebut percepatan perizinan
seperti penyediaan obat untuk
covid-19 dilakukan dengan skema
emergency use authorization (EUA).
"Dengan demikian, akan diberikan
waktu yang lebih cepat dengan tetap mempertimbangkan aspek risiko, manfaat, dan
tetap mengutamakan keamanan pasien," ungkap Penny dalam rapat kerja dengan
Komisi IX DPR melalui videoconference, Rabu (8/4).
"Paling lama adalah 7 hari kerja. Untuk praregistrasi saja sampai per jam bisa kami
berikan," jelasnya.
BPOM, lanjut Penny, terus berkomunikasi dengan otoritas obat internasional supaya
percepatan bisa kita lakukan tanpa mengabaikan aspek keamanan."Dalam kondisi
darurat ini kami perlu melakukan berbagai percepatan dan inovasi," katanya.
Percepatan perizinan pun dilakukan untuk obat tradisional, kosmetik, dan suplemen
kesehatan.
"Kita menyadari aspek meningkatkan daya tahan tubuh adalah salah satu kunci
penting yang bisa kita lakukan dalam suasana yang tidak pasti ini," tutur Penny.
Berbagai percepatan berkaitan dengan hal tersebut juga diberikan BPOM.
"Kemudahan registrasi, dan terutama banyak sekali sekarang masuk berbagai obat
herbal yang sudah mendapatkan percepatan izin edar dan terutama untuk clinical
trial," kata Penny.
"Ini kita perlu respons dengan cepat. Intinya adalah untuk meningkatkan daya tahan
tubuh, kalau itu sudah menunjukkan potensi, kita segera respon dengan cepat
sehingga tersedia dan masyarakat umum bisa mengakses dengan mudah,"
pungkasnya. (X-15)