Page 68 - Konferensi Pers Penyerahan Bantuan Satgas COVID-19 dari Badan POM kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19_Neat
P. 68
Judul : Obat Klorokuin Sudah Diproduksi 1,7 Juta Tablet, BPOM Yakin
Stok Aman untuk Tangani Virus Corona
Nama Media : aksi.id
Tanggal : 8 April 2020
Halaman/URL : http://aksi.id/artikel/54082/Obat-Klorokuin-Sudah-Diproduksi-
17-Juta-Tablet-BPOM-Yakin-Stok-Aman-untuk-Tangani-Virus-
Corona/
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) memastikan stok
obat klorokuin mencukupi untuk
menangani virus corona di
Indonesia. Hal itu disampaikan
dalam Rapat Dengar Pendapat
(RDP) dengan Komisi IX DPR RI,
hari ini, Rabu (8/4).
"Kesediaan produk klorokuin dengan
produksi dalam negeri sudah
mencukupi," kata Kepala BPOM Penny Kusumawati Lukito, di rapat RDP tersebut.
Penny mengatakan, saat ini klorokuin sudah diproduksi dalam negeri. Ia menyebut sudah
tak ada impor obat dalam bentuk tablet jadi siap digunakan. Hanya saja impor masih
dilakukan untuk bahan baku obat.
"Kami menyampaikan klorokuin sudah diproduksi di dalam negeri justru tidak ada impor
seluruh klorokuin, namun bahan baku tentunya masih impor bahan baku klorokuin," kata dia.
Penny membeberkan, saat ini sudah ada 2 ton bahan baku yang siap diproduksi oleh
perusahaan farmasi pelat merah kimia farma. Dari bahan baku tersebut, dapat
menghasilkan 8 juta tablet obat klorokuin.
Polemik obat corona klorokuin
Ia mengatakan, sudah ada sejumlah obat yang didistribusikan. Penny juga mengatakan dua
industri farmasi juga siap memproduksi klorokuin dengan masing-masing jumlah 1,5 juta
tablet dan 1,7 juta tablet. Namun ia tak merinci industri farmasi apa yang dimaksud.
Klorokuin menjadi satu dari dua jenis obat yang digunakan pemerintah Indonesia untuk para
pasien COVID-19. Menurut Presiden Jokowi, obat malaria itu sudah dicoba negara lain
untuk mengobati corona, dan berhasil—meski, imbuhnya, saat ini belum ada obat khusus
untuk COVID-19.
Sementara, karena obat ini merupakan jenis keras, BPOM melakukan patroli siber dalam
mengawasi peredarannya sebab obat ini tak boleh dibeli dengan bebas. Obat tersebut harus
diberikan dalam perawatan intensif dari para petugas kesehatan yang terampil.