Page 71 - Konferensi Pers Penyerahan Bantuan Satgas COVID-19 dari Badan POM kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19_Neat
P. 71
Judul : BPOM Harus Edukasi & Pantu Obat Tradisional
Nama Media : pelitakarawang.com
Tanggal : 8 April 2020
Halaman/URL : http://www.pelitakarawang.com/2020/04/bpom-harus-edukasi-
pantu-obat.html
Tipe Media : Online
Andi Ruskati meminta Badan Pengawasan
Obat dan Makanan (BPOM) gencar
mensosialisasikan produksi Obat Modern Asli
Indonesia (OMAI).Lantaran, banyaknya
produsen obat tradisional rumahan yang
belum memenuhi standar, khususnya dalam
menangani wabah Covid-19.(09/4).
“Saya melihat Badan POM belum ada pergerakan yang signifikan di daerah, padahal
bulan puasa sudah dekat,” ujar Andi Ruskati dalam Rapat Dengar Pendapat Umum
(RDPU) antara Komisi IX DPR dengan Kepala BPOM, Kemenkes, Dirjen Industri
Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin, serta Dirjen Perdagangan Kemendag dan
sejumlah asosiasi industri produk kesehatan lainnya yang dilakukan secara virtual,
Rabu (8/4/2020).
Anggota Komisi IX DPR RI juga mengatakan pentingnya sosialisasi kegunaan dan
manfaat OMAI atau obat tradisional, mengingat dua pekan lagi umat Islam akan
memasuki bulan suci Ramadan.Menurutnya,kondisi puasa akan membuat
masyarakat membutuhkan sistem imunitas yang lebih tinggi dari hari-hari biasa.
Dengan demikian pengawasan obat menjadi sangat penting karena banyaknya obat
rumahan yang beredar di tengah masyarakat tanpa diketahui standar kesehatannya.
“Bagaimana pengawasan terhadap maraknya produksi rumahan atas minuman
untuk daya tahan dan jamu, karena 15 hari lagi akan masuk bulan Ramadan,”
ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya ketersediaan obat dan multivitamin. Dikatakan, di
daerah pemilihannya, sosialisasi dan edukasi soal Covid-19 dari pihak Kemenkes,
terutama zona-zona merah penyebaran wabah ini belum memadai.
Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi IX DPR RI lainnnya,Fadholi yang
meminta BPOM aktif mengedukasi masyarakat tentang jenis obat tradisional yang

