Page 41 - Peresmian IF Semarang
P. 41

Judul                 : PT SRI Diharapkan Penuhi Kebutuhan Obat HIV/AIDS

               Nama Media            : cendananews.com

               Tanggal               : 27 Februari 2020

               Halaman/URL           : https://www.cendananews.com/2020/02/pt-sri-diharapkan-penuhi-
                                     kebutuhan-obat-hiv-aids.html

               Tipe Media             : Online

                                                                   SEMARANG         –    Kehadiran     PT

                                                                  Sampharindo Retroviral Indonesia (SRI),
                                                                  yang         merupakan         hasil joint
                                                                  venture perusahaan      farmasi    India,

                                                                  Macleods      Pharmaceutical     dengan
                                                                  perusahaan  farmasi  dalam  negeri,  PT
                                                                  Sampharindo      Perdana,    diharapkan

                                                                  mampu memenuhi kebutuhan obat untuk
               HIV/AIDS di dalam negeri.


               Hal  tersebut  disampaikan  Kepala  Badan  Pengawasan  Obat  Makanan  (POM)  RI,  Penny
               Kusumastuti Lukito, di sela peresmian pabrik perusahaan tersebut, yang berlokasi di Jalan
               Tambakaji Timur V Kawasan Industri Semarang, Kamis (27/2/2020).


               “Harapannya, SRI akan banyak melakukan produksi lokal, termasuk obat generik pertama
               yang merupakan transfer teknologi dari Mcleod. Dengan adanya obat generik pertama yang
               diproduksi lokal, diharapkan akan menurunkan harga jual untuk konsumen sehingga pasien

               dapat  membeli  obat  dengan  harga  terjangkau.  Tentunya  tidak  hanya  untuk  memenuhi
               kebutuhan obat dalam negeri, tetapi juga untuk dapat dipasarkan hingga ke mancanegara,”
               papar Penny.


               Dalam kesempatan tersebut, juga diserahkan sertifikat kepada PT SRI, yaitu sertifikat CPOB
               dan Nomor Izin Edar (NIE) untuk dua produk anti-retroviral impor produksi SRI, yaitu Telado

               dan Telavir.

               Lebih jauh dijelaskan, pembukaan pabrik tersebut juga untuk menjawab tantangan peluang
               investasi khususnya di bidang industri farmasi Indonesia.


               “Untuk mendukung terwujudnya investasi tersebut, Badan POM telah melakukan berbagai
               inovasi,  untuk  semakin  mempermudah  proses  legalisasi  industri  farmasi  di  Indonesia.  Di
               antaranya melalui upaya percepatan perizinan sarana industri, pendaftaran produk obat, serta

               memberikan berbagai insentif dan pembinaan kepada pelaku usaha untuk dapat memenuhi
               persyaratan yang diperlukan,” tandasnya.
   36   37   38   39   40   41   42   43   44