Page 57 - Badan POM Tindak Tegas Sarana Produksi Tahu Berformalin di Parung
P. 57
Judul : BPOM Ungkap Dua Pabrik Tahu Berformalin di Bogor, Omzetnya Miliaran
Rupiah
Nama Media : inews.id
Tanggal : 6/11/2022
Halaman/URL : https://www.inews.id/news/megapolitan/bpom-ungkap-dua-pabrik-tahu-
berformalin-di-bogor-omzetnya-miliaran-rupiah
Tipe Media : Media Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) mengungkap dua pabrik tahu
yang menggunakan formalin di wilayah
Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.
Omzet yang dihasilkan dari kedua pabrik
tersebut mencapai miliaran rupiah per
tahun.
"Utamanya ini adalah formalin, ini
temuan yang cukup besar saya kira dan
sangat strategis. Jadi ternyata masih kita
temukan fasilitas produksi tahu yang
masih menggunakan pengawet formalin,"
kata Kepala BPOM Penny K. Lukito di lokasi, Jumat (10/6/2022).
Penny mengatakan temuan ini berawal dari informasi masyarakat yang melaporkan adanya industri
atau pabrik tahu yang mencurigakan. Dari situ, pihaknya melakukan pendalaman bersama Polda Jawa
Barat dan Kejari Jawa Barat terkait infromasi tersebut.
"Jadi ada laporan masyarkaat masuk ke BPOM. Penyidik kami melakukan investigasi ke lapangan dan
ditemukan seperti yang disebutkan tadi, pabrik yang satunya berjarak sekitar 100 meter dari sini,"
jelasnya.
Dari lokasi pertama, ditemukan sebanyak 8 kilogram formalin serbuk 30 kilogram formalin cair, 4.000
potong tahu. Kemudian, di lokasi kedua menemukan 60 kilogram formalin cair, 11.500 potong tahu
serta 500 liter air mengandung formalin dan lainnya.
"Dari aspek perizinan legalitas, dari proses industri ini juga tidak legal. Sebetulnya kira bisa dari situ
ya, jadi dari berapa akses juga bisa. Jadi kalau siapapun yang memiliki industri atau usaha harus
dimulai dari izin usahanya dulu nah kalau izin usahanya ada legal jusru Badan POM bisa
mendampingi. Tapi ini indstrinya juga sudah tidak legal jadi memang sudah unsur kejahatan, kami
kategorikan produk kejahatan Deputi Lenindakan yang akan bergerak," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar POM Bandung Sukriadi Darma mengatakan dari kedua pabrik
tersebut pihaknya mengamankan dua orang sebagai pemilik berinisial S (35) da N (48). Keduanya

