Page 26 - Kunjungan Kerja ke Timur Tengah
P. 26
untuk melakukan upaya bersama guna mewujudkan kemandirian serta akses obat
dan vaksin yang aman, berkhasiat, dan bermutu di negara anggota OKI.
Pada kesempatan ini, Musa Kulaklikaya juga mengusulkan untuk menambahkan topik
pengembangan dan pemanfaatan obat herbal/tradisional sebagai terapi komplemen.
Penny K. Lukito menyambut baik usulan tersebut mengingat Indonesia merupakan
negara dengan biodiversity terbesar kedua di dunia. Selain itu pengembangan obat
herbal berbasis riset di Indonesia sudah dikembangkan oleh beberapa Industri
Farmasi dan Badan POM telah memiliki sistem regulatori obat herbal/tradisional.
Sejalan dengan prioritas pengembangan industri obat herbal, jamu dan fitofarmaka di
Indonesia, maka Indonesia siap untuk di depan mendorong inisiatif ini dalam forum
NMRAs OKI.
Kunjungan Badan POM ke markas besar Sekretariat OKI ini merupakan komitmen
Badan POM untuk mewujudkan visi Indonesia 2019-2024 yang telah disampaikan
pada pidato pertama Presiden Republik Indonesia terpilih Joko Widodo.
“Kami berharap peningkatan kerja sama Badan POM dengan otoritas obat dan
makanan berbagai negara dan organisasi internasional akan meningkatkan peran
strategis Indonesia serta meningkatkan akses pasar/ekspor Obat dan Makanan ke
pasar internasional,” kata Kepala Badan POM Penny Lukito.